KAI: Teknologi pengenalan wajah cegah antrean angkutan Lebaran

4 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan, implementasi teknologi pengenalan wajah (face recognition) solusi mencegah antrean panjang, meningkatkan efisiensi boarding, serta memastikan kenyamanan dan kelancaran perjalanan bagi para penumpang selama angkutan Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu mengatakan bahwa selain ramah lingkungan, adanya teknologi itu juga berdampak positif karena mempercepat dan memudahkan penumpang KA untuk melakukan boarding.

“Penerapan face recognition mempermudah proses boarding dan mengurangi antrean, terutama saat periode ramai seperti mudik Lebaran," kata Anne.

KAI berkomitmen mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan dalam berbagai operasional.

Salah satu inovasi tersebut adalah penerapan sistem face recognition yang menggantikan tiket fisik berbahan kertas untuk proses boarding, sehingga dapat mengurangi limbah kertas dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

"Sejak awal diluncurkan pada 28 September 2022 hingga 6 Maret 2025, face recognition telah digunakan oleh 10.624.962 penumpang kereta api di Pulau Jawa dan Sumatera,” ujar Anne.

Anne menjelaskan, untuk mendukung angkutan mudik Lebaran, fasilitas teknologi pengenalan wajah itu terdapat di 21 stasiun KAI meliputi Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Bandung, Kiaracondong, Cirebon, Semarang Tawang Bank Jateng, Pekalongan, Semarang Poncol, Tegal, Purwokerto, dan Kutoarjo.

Selanjutnya di Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, Malang, Jember, hingga Medan.

"Sejak awal face recognition diluncurkan, respon masyarakat cukup tinggi. Terbukti pada tahun 2023 jumlah penumpang yang menggunakan fasilitas ini mencapai 2.922.780 penumpang, kemudian meningkat signifikan pada tahun 2024 menjadi 7.141.649 penumpang,” jelas Anne.

Selain peningkatan inovasi pelayanan pelanggan, teknologi itu juga berkontribusi dalam efisiensi pengurangan sampah kertas. Sejak diluncurkan, KAI telah menghemat 25.298 rol kertas tiket.

“Melalui teknologi face recognition, KAI telah menghemat sekitar Rp379.462.929 sejak pertama kali diterapkan pada September 2022 hingga 6 Maret 2025. Upaya ini juga berkontribusi pada pengurangan penebangan pohon untuk bahan baku kertas,” tambah Anne.

Dengan adanya face recognition, penumpang cukup melakukan pemindaian wajah di gate boarding. Jika identitas diri, data tiket dan syarat lainnya telah sesuai maka secara otomatis pintu boarding akan terbuka.

Anne juga menjelaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur face recognition yang dipergunakan oleh KAI karena sudah mengimplementasikan sistem manajemen keamanan Informasi berstandar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi.

"Data nama, NIK, dan foto penumpang akan disimpan pada infrastruktur KAI dan hanya dipergunakan untuk proses boarding menggunakan face recognition boarding gate. Data tersebut akan disimpan dalam waktu satu tahun, setelah itu akan dihapus otomatis secara sistem," katanya.

Selain itu, penumpang juga bisa mengajukan penghapusan data dirinya sewaktu-waktu setelah melakukan registrasi melalui aplikasi Access by KAI atau dengan mengajukan penghapusan data kepada KAI melalui petugas Customer Service di stasiun.

“Dengan inovasi ini, KAI tidak hanya memudahkan perjalanan pelanggan, tetapi juga turut mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengurangan limbah kertas, yang sejalan dengan target SDGs dalam upaya pelestarian lingkungan,” kata Anne.

Baca juga: KAI Logistik: Pengiriman 22 kereta ke Sumatera rampung di 17 Maret

Baca juga: KAI Daop 1 Jakarta: Jumlah pemudik 2025 diperkirakan 845.448 orang

Baca juga: Daop Surabaya siapkan 58 lokomotif dan 417 kereta selama Lebaran 2025

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |