Kadin: Indonesia dan Brazil bisa jadi “superpower“ transisi energi

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan Indonesia dan Brazil bisa menjadi negara adikuasa atau superpower di bidang transisi energi dan berupaya untuk mencegah perubahan iklim.

"Jadi yang menarik disini yang pertama, saya beranggapan dan semua juga terlihat bahwa Brazil dan Indonesia ini seperti saudara berbeda benua. Sama-sama ingin menjadi superpower di bidang transisi energi dan berupaya mencegah perubahan iklim," ujar Anindya dalam Indonesia-Brazil Business Forum di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, Indonesia dan Brazil merupakan kedua negara yang di bawah tanahnya mempunyai banyak mineral kritis. Kalau Indonesia punya nikel, maka Brazil mungkin memiliki berbagai macam mineral lainnya.

Dan kalau Indonesia punya bauksit, maka Brazil juga punya yang komplementer, lanjutnya.

Kedua, Brazil sudah sangat maju dengan biofuel, dan terkenal sekali dengan ethanol dari 25-30 tahun yang lalu, sehingga menggambarkan bahwa energi terbarukan itu mampu untuk meredam kebutuhan impor daripada migas.

"Dan yang ketiga juga mereka menginginkan adanya biodiversitas yang suatu saat bukan hanya baik buat kehidupan, tapi bisa menjadi hal yang dimonetisasi. Oleh karena itu tadi Utusan Khusus Presiden RI akan ke Konferensi Ke-30 Perubahan Iklim PBB (COP30) di Belem, Brazil pada Bulan depan," kata Anindya.

Hal itu, menurut dia, untuk menyatakan bahwa bukan saja Indonesia yang berpartisipasi diplomasi. "Tapi yang namanya iklim itu sangat berhubungan dengan semua aspek kehidupan dan kenaikan permukaan laut itu menjadi berbahaya kalau tidak dicegah".

Presiden RI Prabowo Subianto menyebut pertemuannya dengan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva berlangsung produktif dan memperkuat hubungan kerja sama Indonesia dan Brasil di berbagai bidang strategis.

Prabowo mengatakan dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin sepakat memperkuat hubungan di berbagai sektor, termasuk perdagangan, teknologi, pertanian, dan pertahanan.

Brazil diketahui memiliki industri pertahanan yang maju. Presiden menuturkan Indonesia telah menggunakan sejumlah alat pertahanan buatan Brazil dan akan terus memperluas kerja sama di sektor tersebut.

Kedua negara, kata Prabowo, juga telah memiliki Defence Cooperation Agreement yang saat ini tengah dalam proses ratifikasi.

Selain itu, Prabowo juga menyampaikan kerja sama di bidang energi melalui kesepakatan antara PLN dan J&F S.A asal Brazil yang dinilainya cukup signifikan.

Lebih lanjut Presiden mengatakan kedua negara juga memperkuat hubungan di bidang ilmu pengetahuan dan penelitian. Indonesia juga berupaya mewujudkan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan kelompok negara Amerika Selatan Mercosur.

Prabowo menilai Indonesia dan Brazil memiliki kesamaan posisi sebagai kekuatan ekonomi baru di kawasan global selatan, serta berbagi pandangan serupa dalam berbagai isu multilateral dan kerja sama internasional.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |