Kadin ajak industri integrasi data MCU pekerja ke sistem Satu Sehat

5 days ago 8

Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengajak industri untuk mengintegrasikan hasil pemeriksaan kesehatan (medical check up/MCU) pekerja ke dalam sistem Satu Sehat Kementerian Kesehatan.

Ketua Komite Tetap Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kadin Indonesia Maika Nurhayati dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa, mengatakan integrasi data yang dilakukan dengan persetujuan serta perlindungan kerahasiaan dapat diolah secara agregat dan dimanfaatkan sebagai masukan strategis bagi pemerintah.

Namun, ia mengakui terdapat sejumlah tantangan dalam sosialisasi integrasi data MCU ke Satu Sehat.

Ia mengatakan industri sering mempertanyakan manfaat yang diperoleh jika data mereka diserahkan ke sistem nasional.

Baca juga: Survei Populi: CKG jadi program Prabowo paling memuaskan masyarakat

Vendor MCU yang selama ini memegang data juga menanyakan keuntungan bagi mereka setelah bertahun-tahun menyimpan informasi kesehatan pekerja.

“Kami mencoba menjelaskan bahwa data itu sangat berharga bagi kedua belah pihak. Selama ini data hanya disimpan di vendor MCU. Kami tidak meminta data per individu, melainkan dalam bentuk agregat. Data agregat ini akan dianalisis untuk merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran,” kata dia.

Ia menambahkan Kadin telah melakukan audiensi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk membahas bentuk kolaborasi.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Kesehatan menyatakan kesediaan memberikan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) gratis bagi perusahaan yang bersedia berbagi data agregat ke sistem Satu Sehat.

Benefit seperti ini tentu harus diikuti juknis (petunjuk teknis) yang jelas agar bisa diserap industri dan memberi dampak positif. Sehingga tidak ada istilah data ini mau dijual,” kata Maika.

Ia menegaskan bahwa integrasi data pemeriksaan kesehatan tidak akan mengganggu kerahasiaan informasi pekerja.

Data resmi tetap berada di perusahaan, sedangkan Kadin hanya akan mengolah data dalam bentuk agregat untuk dianalisis dan kemudian disampaikan sebagai masukan kepada pemerintah.

Dengan demikian, menurut dia, tidak ada praktik pengambilan data per individu.

Ke depan, Kadin berencana menyusun nota kesepahaman dengan perusahaan mengenai poin-poin data yang dapat dilaporkan.

Maika menyebut selama ini, data kesehatan pekerja hanya tersimpan di vendor MCU dan bersifat tahunan.

Kadin berharap, data tersebut dapat dimanfaatkan lebih jauh, sehingga menjadi masukan positif bagi kebijakan kesehatan nasional sekaligus kontribusi nyata dari dunia usaha.

Baca juga: Kadin advokasi cek kesehatan gratis bagi pekerja kawasan industri

Baca juga: Dinkes: 48.815 warga di Tangerang mengidap diabetes dengan 60 kematian

Baca juga: Dharma Wanita Persatuan Jakbar akan gelar cek kesehatan gratis

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |