Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menginisiasi program advokasi dan sosialisasi cek kesehatan gratis (CKG) bagi para pekerja di perusahaan-perusahaan di kawasan industri.
Ketua Komisi Tetap Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kadin Indonesia Maika Nurhayati di Jakarta, Selasa, mengatakan advokasi dan sosialisasi akan dimulai di kawasan industri, karena lebih dari 30 juta pekerja Indonesia menggantungkan hidupnya di sektor tersebut.
"Sasaran utama kami adalah melindungi jantung rantai produksi, membangun sistem deteksi dini kesehatan berbasis data real-time, serta menciptakan fondasi ketahanan ekonomi yang sesungguhnya," ujar dia.
Menurutnya, data hasil pemeriksaan akan dikumpulkan, diolah secara agregat, dan dianalisis untuk menemukan pola kesehatan pekerja.
Sebagai contoh, apabila di suatu kawasan industri ditemukan banyak kasus diabetes, maka data tersebut dapat menjadi masukan penting bagi pemerintah maupun perusahaan.
"Sehingga, kami dapat memberikan sebuah laporan yang akhirnya menjadikan sebuah masukan positif agar program-program Kemenkes itu lebih dapat diserap dan dimanfaatkan maksimal," kata Maika.
Kadin juga menilai bahwa analisis data kesehatan pekerja dapat dimanfaatkan sebagai strategi branding kawasan industri. Investor dinilai akan lebih percaya untuk menanamkan modal apabila sumber daya manusia di kawasan tersebut terbukti sehat dan produktif.
Selain itu, Maika menyampaikan bahwa Kadin telah melakukan penjajakan dengan asosiasi HRD dan Kadin daerah untuk mengidentifikasi kendala dalam pelaksanaan CKG di kalangan pekerja.
Salah satu temuan penting yang diungkap Kadin adalah bahwa petunjuk teknis Kemenkes belum secara jelas memasukkan pekerja sebagai kelompok penerima pemeriksaan kesehatan gratis.
Padahal, pekerja dapat dikategorikan sebagai komunitas maupun kelompok usia produktif. Dalam hal ini, Kadin menilai perlu ada titik tengah definisi yang disepakati bersama pemerintah.
Maika menambahkan bahwa terdapat sejumlah tantangan lain dalam implementasi pemeriksaan kesehatan gratis di kawasan industri.
Regulasi Kemenkes saat ini lebih menekankan sasaran berdasarkan faktor risiko, sehingga tidak semua pekerja otomatis tercakup dalam program pemeriksaan.
Selain itu, kawasan industri umumnya telah memiliki vendor medical check-up (MCU) sendiri yang belum tentu bekerja sama dengan rumah sakit pemerintah atau puskesmas sebagai mitra utama.
Ia menyebut paket MCU yang ditawarkan vendor juga sering kali sudah sangat lengkap dan terstruktur, sehingga penambahan paket pemeriksaan kesehatan gratis berpotensi menimbulkan tumpang tindih layanan serta kebingungan dalam pembiayaan.
Baca juga: Kadin tegaskan pentingnya memperkuat kinerja ekspor nasional
Baca juga: Kadin dukung pendidikan kolaboratif untuk perkuat industri pariwisata
Baca juga: Kadin salurkan bantuan ke Sumatera tekankan butuh respons cepat
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































