Jakarta (ANTARA) - Palembang – Lampung, dua kota besar di Provinsi Sumatra Selatan dan Lampung, telah lama terhubung erat oleh jalur rel. Menghubungkan Divre III Palembang dan Divre IV Tanjungkarang, KA Rajabasa hadir sebagai moda transportasi andalan dengan relasi terpanjang di Pulau Sumatra. Menempuh jarak hingga 388 km dalam waktu 9 jam 20 menit, KA Rajabasa menawarkan perjalanan panjang penuh cerita, dengan tiket hanya Rp29.000 – Rp32.000 berkat dukungan subsidi Public Service Obligation (PSO) dari pemerintah melalui DJKA Kemenhub.
Sepanjang Januari–Agustus 2025, KA Rajabasa melayani 455.401 pelanggan. Jumlah ini terdiri dari 226.828 pelanggan relasi Kertapati–Tanjungkarang dan 228.573 pelanggan relasi sebaliknya. Angka tersebut menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun dengan 362.223 pelanggan pada periode yang sama tahun 2023, 409.463 pelanggan pada 2024, hingga mencapai 455.401 pelanggan pada 2025. Pertumbuhan ini menegaskan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan KA Rajabasa.
“KA Rajabasa hadir sebagai jembatan mobilitas yang menyatukan Lampung dan Sumatra Selatan, menghadirkan perjalanan terjangkau sekaligus nyaman. Relasi panjang ini membuka ruang lebih luas bagi masyarakat, dari kota-kota kecil hingga kota besar, untuk membawa hasil alam, mencari ilmu, bekerja, hingga menikmati indahnya destinasi wisata,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
Di sepanjang perjalanannya, KA Rajabasa berhenti di sejumlah stasiun penting yang menyimpan potensi wisata. Salah satunya Stasiun Baturaja, yang menjadi pintu masuk menuju wisata alam dan sejarah Ogan Komering Ulu. Dari sini, wisatawan dapat mengunjungi gua alam, sungai berair jernih, hingga situs budaya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Tak hanya itu, suasana khas masih terasa kuat di sekitar stasiun. Deretan rumah-rumah panggung tradisional masyarakat Ogan Komering Ulu berdiri kokoh dengan nuansa autentik. Pemandangan ini menambah pengalaman unik bagi siapa pun yang singgah, seakan mengajak penumpang melihat lebih dekat kehidupan lokal yang masih lestari di tengah perkembangan zaman.
Bagi masyarakat Lampung maupun Sumatra Selatan, KA Rajabasa adalah sarana mobilitas yang memberi manfaat luas. Dengan harga tiket yang jauh lebih hemat dibanding moda transportasi lain, pelanggan dapat tetap mengakses perjalanan jauh dengan kualitas layanan memadai. Tidak hanya itu, KA Rajabasa juga mendukung perekonomian daerah karena memudahkan distribusi dan akses wisata.
Selain menjadi kereta api dengan relasi terpanjang di Sumatra, KA Rajabasa memiliki peran sosial yang penting. Kehadirannya menjadi gambaran bagaimana transportasi berbasis rel tetap menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat lintas provinsi.
“Dengan harga yang sangat terjangkau, masyarakat dapat menikmati perjalanan jauh yang lebih nyaman dengan kereta api, sekaligus berkesempatan menjelajahi potensi wisata dan memperluas interaksi sosial-ekonomi. Inilah kebermanfaatan nyata dari KA Rajabasa yang kami banggakan,” tambah Anne.
Saat musim liburan seperti saat ini, KA Rajabasa kian relevan sebagai pilihan perjalanan hemat dan berkesan. Penumpang dapat menikmati suasana khas Sumatra dari balik jendela kereta, sekaligus menjelajahi destinasi wisata di sepanjang rutenya.
“KA Rajabasa selain relasi terpanjang di Sumatra, tetapi juga ruang yang menghadirkan harapan, mempertemukan banyak cerita, dan membawa manfaat bagi masyarakat. Panjang relasinya, luas juga manfaatnya,” tutup Anne.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.