Bangkok (ANTARA) - Manajer tim judo Indonesia Mayjen TNI Muhammad Imam Gogor menegaskan cabang judo memiliki fokus pada pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028 setelah berhasil melampaui target perolehan medali emas pada SEA Games 2025 Thailand.
“Target kami jelas Olimpiade. Setelah SEA Games ini atlet akan diberikan waktu istirahat singkat, lalu kembali masuk pemusatan latihan untuk persiapan event-event internasional,” kata Imam Gogor kepada ANTARA di Bangkok, Sabtu.
Ia menyebut keberhasilan judo Indonesia di SEA Games 2025 merupakan hasil kerja keras atlet serta pembinaan yang dijalankan secara serius dan berkesinambungan, mulai dari pelatih hingga seluruh sistem pendukung tim.
“Ini kerja keras semua tim, terutama atlet. Pelatih dan seluruh supporting system berjalan bersama, dan anak-anak berjuang lebih keras sehingga target bisa terlewati,” ujarnya.
Imam Gogor menambahkan, keyakinan atlet menjadi faktor penting dalam pencapaian tersebut, sejalan dengan pesan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak agar para judoka percaya pada kemampuan sendiri setelah menjalani persiapan panjang.
“Pesan ketua umum sederhana, yang penting yakin. Bukan menyombongkan diri, tapi yakin karena mereka sudah berlatih keras,” katanya.
Setelah menjalani masa pemulihan, para atlet judo Indonesia dijadwalkan kembali mengikuti pemusatan latihan nasional yang akan dimulai pada Januari.
Baca juga: Judo lampaui target emas SEA Games berkat pembinaan berkesinambungan
Program pelatnas, menurut Imam Gogor, tidak akan terputus sebagai bagian dari kebijakan pembinaan jangka panjang.
“Pelatnas akan berjalan erkesinambungan. Fokus kami mencari poin-poin dari kejuaraan internasional agar atlet memenuhi syarat kualifikasi Olimpiade,” ujarnya.
Selain Olimpiade Los Angeles 2028, Asian Games juga menjadi bagian dari tahapan penting dalam proses tersebut, baik sebagai ajang uji kemampuan maupun pengumpulan pengalaman bertanding di level Asia.
Sejauh ini, judo telah menyumbang empat emas, dua perak, satu perunggu untuk Kontingen Indonesia di SEA Games 2025. Jumlah tersebut melampaui target dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yakni dua emas.
Dari empat emas, satu di antaranya I Made Sastra Dharma pada hari ini. Dia menjadi yang terbaik di kelas 81-90 kilogram putra.
Dharma tampil gemilang di partai final dengan menaklukkan wakil Thailand Wei Puyang dengan skor 1-0. Sebelumnya, judoka Bali itu juga menyingkirkan atlet Laos Soulisay pada perempat final dan wakil Filipina Rhyan Zarchie Garay di semifinal.
Selain emas, judo juga meraih dua medali perak masing-masing diraih oleh Gede Ganding Kalbu Soethama di kelas 90-100 kilogram putra dan Indah Permatasari pada kelas +78 kilogram putri.
Gede Ganding harus puas meraih perak setelah kalah dari wakil Singapura Henric Khua Ka Keng dengan ippon pada final.
Adapun Indah Permatasari juga meraih perak usai takluk dari wakil tuan rumah Thonthan Satjadet dengan ippon di laga puncak.
Tambahan satu emas dan dua perak tersebut menambah pundi-pundi medali judo Indonesia setelah pada hari sebelumnya juga meraih tiga medali emas.
Tiga emas itu masing-masing dipersembahkan oleh Dinny Febriany di kelas 52–57 kilogram putri, Syerina di kelas 63-70 kilogram putri, dan Muhammad Rizqi Maulana di kelas -55 kilogram putra.
Selain itu, judoka Indonesia lainnya Dewa Kadek Rama Warma Putra turut menyumbangkan satu medali perunggu di kelas 66-73 kilogram putra.
Baca juga: Judo tambah satu emas dan dua perak pada SEA Games 2025
Baca juga: Judo sumbang tiga emas tambahan untuk Indonesia
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































