Jordi Cruyff dan perannya sebagai Penasihat Teknis Indonesia

8 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menunjuk mantan Direktur Olahraga Barcelona Jordi Cruyff sebagai technical advisor atau Penasihat Teknis Tim Nasional Indonesia mulai Februari lalu.

Penunjukan ini sekaligus menjadi serangkaian perubahan yang dilakukan PSSI menyusul dengan penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala skuad Garuda.

Penunjukan Jordi Cruyff sebagai Penasihat Teknis Indonesia masih belum menutup simpang siur mengenai kursi kosong Direktur Teknik yang sebelumnya sempat diisi oleh nama-nama seperti Frank Wormuth (2024), Nova Arianto (2023-2024) dan Indra Sjafri (2020-2023 dan 2024).

Kehadiran Jordi, yang merupakan anak dari penyempurna "Total Football" sekaligus legenda sepak bola Johan Cruyff, tentunya diharapkan mampu mengusung visi sepak bola Garuda dalam jangka pendek hingga jangka panjang.

PSSI masih belum secara gamblang mengungkapkan tugas-tugas dari pria asal Belanda tersebut dalam membantu menangani sepak bola Indonesia.

Baca juga: Sederet pencapaian penasihat teknis timnas Indonesia, Jordi Cruyff

Baca juga: PSSI tunjuk putra Johan Cruyff sebagai penasihat teknik

Peran Penasihat Teknis

Dalam sepak bola modern terdapat istilah mengenai direktur sepak bola, direktur teknik, direktur olahraga atau penasihat teknis yang memiliki peran secara umum hampir mirip yakni menjadi jembatan antara pihak manajemen klub ataupun federasi dengan pelatih kepala untuk mempertimbangkan segala kebijakan.

Perkembangan ini terjadi karena dulu peran yang terlalu banyak diemban seorang pelatih yang berfungsi bukan hanya mengatur taktik di lapangan, tapi juga mencakup fungsi operator meliputi keuangan hingga komersial.

Masa tersebut tak dapat dilepaskan dari peran yang diemban oleh dua pelatih legendaris Sir Alex Ferguson (Manchester United) dan Arsene Wenger (Arsenal) hingga memunculkan istilah akronimisasi fungsi mereka sebagai Direktur Sepak Bola.

"Gelar direktur sepak bola (DoF) tampaknya merupakan anakronisme yang masih ada sejak jaman dahulu kala ketika para manajer cenderung menjadi operator yang mencakup semuanya...seperti Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger, yang kekuasaannya dalam hampir semua aspek klub sepak bola mereka – keuangan dan operasi komersial – hampir total," tulis laman Liga Inggris.

Dengan fungsi yang terlalu banyak diemban tersebut, sejumlah federasi maupun klub memisahkan tugas pelatih kepala dengan direktur olahraga, direktur teknik, penasehat teknis atau direktur sepak bola.

Tidak ada yang secara pasti menentukan fungsi dari direktur teknik ataupun penasehat teknis di dalam klub ataupun federasi. Meski kini telah banyak klub maupun federasi menggunakan jabatan tersebut untuk membangun landasan strategis di dalam tim.

Namun, secara umum penasehat teknis memiliki peran untuk membentuk dan mempertahankan filosofi sepak bola jangka panjang klub mulai dari akademi hingga ke level senior.

Misalkan saja di tim Real Madrid dengan Direktur Teknik Pedrag Mijatovic yang berperan untuk menganalisis dan memberikan pendapat kepada Presiden Florentino Perez mengenai potensi-potensi pemain bintang yang bisa diboyong dalam projek dan filosofi klub yang terkenal dengan penandatangan pemain bintang, "Los Galacticos".

Jauh sebelumnya pada 2019, Chelsea era Roman Abrahamovich telah memperkenalkan istilah Penasihat Teknis yang diemban oleh legenda klub Petr Cech.

Fungsi dari Cech memainkan peran yang lebih teknis dan taktikal ke tim dengan meninjau performa tim baik dari junior hingga senior yang nantinya akan memudahkan peran dari manajemen tim untuk menentukan kebijakan ke depan.

Di level tim nasional, peran dari Jordi Cruyff nantinya tak jauh berbeda yakni membantu meningkatkan strategi dan manajemen tim.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa Jordi nantinya juga berperan sebagai analis performa pelatih, serta tugas untuk mengoptimalkan pemain dari tingkat amatir ke profesional.

Selain itu juga harus membantu mengembangkan strategi filosofis untuk menyusun program yang berkesinambungan dan keberlanjutan mulai dari taraf lokal hingga ke nasional.

Fokus tugasnya menyusun metodologi pelatihan serta pengembangan pemain mulai dari akar rumput hingga pengembangan teknis jangka panjang dari ranah usia junior hingga senior.

Baca juga: Kedatangan Jordi Cruyff bukan untuk rayu pemain keturunan Belanda

Baca juga: Filosofi bermain jadi alasan PSSI datangkan Jordi Cruyff

Segudang pengalaman "Cruyff Jr"

Sebagai anak biologis dari "bapak total football" tentu saja Jordi Cruyff mempunyai filosofi sepak bola yang sama dengan sang ayah, Johan.

Filosofi sepak bola total football adalah gaya permainan yang menekankan bahwa setiap posisi pemain dapat bertukar secara konstan, mengandalkan fleksibilitas dan pemain harus secara cair melakukan tugas bertahan dan menyerang.

Gaya permainan ini sebenarnya diperkenalkan oleh Rinus Michels pada era 1974 saat menangani Ajax Amsterdam dan tim nasional Belanda.

Namun, Johan Cruyff yang berstatus sebagai pelatih Barcelona pada era 1990-an menyempurnakan gaya permainan yang dibuat oleh Rinus, hingga membuat filosofi ini sangat diidentikkan dengannya.

Bukan tidak mungkin nantinya Jordi Cruyff akan menerapkan filosofi ini ke dalam strategi tim nasional Indonesia, apalagi didukung faktor mayoritas pemain nasional Indonesia kini adalah para pemain naturalisasi yang telah menimba ilmu di akademi Belanda.

Faktor lain yang mendukung adalah dalam segi fisik. Permainan total football tak menuntut para pemainnya mengandalkan postur tubuh, tetapi lebih pada pergerakan yang cair dan saling memanfaatkan ruang, baik dalam fase menyerang maupun bertahan.

Kondisi ini tentunya sangat memungkinkan total football diterapkan di Indonesia yang notabene mulai dari tim nasional jenjang U-15 hingga senior sangat jarang mempunyai pemain jangkung seperti timnas Australia ataupun timnas yang berasal dari Eropa.

Jordi Cruyff mempunyai segudang pengalaman dalam beroperasi di "balik layar". Sebelum menandatangani keputusan dengan Indonesia, Jordi merupakan mantan Direktur Olahraga Barcelona di era Presiden Joan Laporta mulai 1 Juli 2022 hingga 30 Juni 2023.

Di era tersebut, Barcelona yang memasuki masa krisis moneter mampu berangsur pulih lewat kebijakan yang krusial terutama dengan mengorbitkan pemain-pemain akademi dan lebih jeli memanfaatkan situasi di bursa transfer dengan mendatangkan pemain papan atas secara gratis.

Di masa ini Barcelona mendatangkan nama-nama seperti Robert Lewandowski (Bayern Muenchen), Jules Kounde (Sevilla), Raphinha (Leeds United), Pablo Torre (Racing Santander) hingga Franck Kessie (AC Milan) dalam bursa transfer.

Selain itu di masa ini pemain-pemain seperti Lamine Yamal, Marc Guiu, Marc Casado, dan Pau Prim diorbitkan masuk skuad utama.

Sebelum mengemban peran tersebut, Jordi juga sempat menjadi Direktur Olahraga Barcelona di musim 2021-2022.

Strategi jangka pendek dan jangka panjang yang dilakukan semasa Jordi masih berada di Barcelona nyatanya mampu membawa klub asal Catalan tersebut tetap bersaing di papan atas Liga Spanyol.

Puncaknya terjadi pada musim 2022-2023, ketika Blaugrana mengamankan gelar juara Liga Spanyol untuk yang ke-27 kali sepanjang sejarah klub.

Jordi juga sempat menjadi Direktur Olahraga Tel Aviv (2017-2018) dan AEK Larnaca (2010-2012).

Dengan latar belakang dan segudang pengalaman di belakang layar yang sudah terbukti, kehadiran Jordi tentu diharapkan mampu membawa Garuda terbang lebih tinggi menuju level dunia dengan target utama yakni lolos ke Piala Dunia 2026.

Baca juga: Pengamat ingatkan peran penasehat teknis Jordi Cruyff akan terbatas

Baca juga: Profil Jordi Cruyff, penasihat teknis baru Timnas Indonesia

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |