Timika (ANTARA) - Jenazah almarhum Eko Puja Sulandhono, pilot helikopter Intan Angkasa PK-IWS yang mengalami kecelakaan jatuh di Distrik Jila, Mimika diterbangkan ke Jakarta dari Bandara Mozes Kilangin Timika menggunakan penerbangan Lion Air pada Jumat siang.
Humas RSUD Mimika Lucky Mahakena di Timika, Jumat, mengatakan penerbangan yang sama juga akan membawa jenazah Teknisi Sudirman dan penumpang atas nama Hermanto ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk dikebumikan di kampung halaman masing-masing.
Baca juga: SAR: Jenazah korban heli jatuh di Papua Tengah utuh dan bisa dikenali
Sedangkan jenazah penumpang lainnya atas nama Zulkifli Kurniawan diterbangkan ke Kabupaten Biak Numfor.
"Tiga jenazah tujuan ke Jakarta dan Makassar diterbangkan menggunakan maskapai Lion Air pukul 12.00 WIT, kemudian satu korban diterbangkan ke Biak menggunakan maskapai Sriwijaya Air dari Timika pada hari ini juga," kata Lucky.
Jenazah kru dan penumpang helikopter Intan Angkasa PK-IWS ditemukan oleh Tim SAR gabungan di lokasi wilayah Distrik Jila, Kabupaten Mimika pada Kamis (11/9) siang dan selanjutnya dievakuasi ke Timika.
Setiba di Timika, jenazah keempat korban dibawa ke RSUD Mimika untuk dilakukan visum dan pemulasaran sesuai permintaan pihak kepolisian.
"Sesuai permintaan kepolisian kami lakukan visum, memandikan dan diberikan formalin," tutur Lucky.
Selanjutnya, keempat jenazah para korban disemayamkan di mess PT Intan Angkasa di Timika.
Baca juga: SAR Timika pastikan semua penumpang heli Intan Angkasa meninggal dunia
Baca juga: SAR: Dua helikopter dikerahkan evakuasi korban kecelakaan heli Mimika
Helikopter nahas tersebut diketahui sedang disewa oleh PT Palapa Timur Telematika untuk keperluan operasional dalam rangka pemeliharaan tower (menara) telekomunikasi Palapa Ring Timur demi menjaga kualitas dan pemerataan layanan telekomunikasi di wilayah Papua.
Helikopter itu kemudian hilang kontak saat melakukan penerbangan dari llaga, Kabupaten Puncak menuju Timika, Kabupaten Mimika pada Rabu (10/9).
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.