Jenama China makin banyak di IIMS, akankah seiring dengan minat pasar?

1 week ago 8

Jakarta (ANTARA) - Dalam ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, iklim industri otomotif terasa sedikit bereda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dengan banyaknya kehadiran jenama asal China.

Sebelumnya, pemain Jepang dan Korea Selatan merajai pameran otomotif ini, tapi kini lebih banyak jenama dari China yang ikut serta dalam pameran yang berlangsung di JIEXPo, Kemayoran, Jakarta Pusat ini.

Setidaknya terdapat 14 jenama asal China meramaikan lantai pameran yang berlangsung sejak 13 sampai dengan 23 Februari 2025. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jenama asal China masih belum terpantau menyerbu pasar otomotif Indonesia.

Pada tahun 2024, tidak lebih dari lima jenama asal China yang ikut serta dalam hajatan otomotif tahunan tersebut. Pada tahun lalu terdaftar 51 jenama otomotif ikut meramaikan pameran IIMS dengan 21 jenama mobil dan 30 jenama sepeda motor.

Sementara itu pada tahun ini, terdapat 31 jenama dari industri roda empat dan 25 dari jenama di segmen roda dua dengan total exhibitor mencapai 56 jenama.

Banyaknya jenama otomotif asal China tentu harus diwaspadai oleh pemain-pemain yang sudah lebih terdahulu meramaikan industri otomotif tanah air seperti Jepang, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat.

Pasalnya, jenama asal negeri tirai bambu ini memiliki kegemaran untuk memberikan beragam fitur yang tidak banyak ditemui di kompetitor lainnya, termasuj yang berasal dari Jepang maupun Korea Selatan.

Tidak hanya itu saja, jenama asal China juga berani untuk bersaing dalam hal harga; para pemain asal China, berani membanderol kendaraan buatan mereka dengan harga yang relatif terjangkau konsumen Indonesia.

Pakar Otomotif dari Universitas Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu mengatakan strategi penetapan harga ini membuka peluang lebih luas bagi segmen pasar menengah ke bawah untuk mengakses kepemilikan mobil baru.

Tekanan kompetitif yang dihasilkan oleh kehadiran mobil-mobil China berpotensi mendorong pabrikan Jepang untuk melakukan penyesuaian strategi harga agar bisa tetap kompetitif dengan jenama dari China.

Baca juga: Ini deretan mobil yang diluncurkan di IIMS 2025

Desain

Berbicara mengenai desain, kendaraan-kendaraan dari China sudah tidak lagi seperti 10 atau 20 tahun yang lalu. Ketika itu, kendaraan China sering mendapatkan pandangan buruk terkait hal tersebut.

Seolah melaju dengan cepat, berbagai kendaraan dari China sudah menyuguhkan desain yang terlihat lebih modern dan tidak lagi terlihat seperti stereotip kendaraan-kendaraan dari China. 

“Mobil-mobil China tidak lagi identik dengan desain yang konvensional dan tertinggal. Pabrikan China kini gencar menghadirkan model-model dengan desain yang modern, dinamis, dan mengikuti tren terkini, bahkan pada beberapa model, melampaui estetika yang ditawarkan oleh pabrikan Jepang yang cenderung mempertahankan pendekatan konservatif,” kata Yannes.

Pengunjung ramaikan anjungan dari Chery di IIMS 2025. (ANTARA/Chairul Rohman)

Para pengunjung IIMS juga tidak sedikit yang kini condong menyukai desain dari kendaraan-kendaraan China yang sudah banyak tersebar di pasar otomotif saat ini.

“Kalau desain sih, sudah terlihat modern ya kendaraan-kendaraan asal China ini dan juga fiturnya menarik,” ujar salah satu pengunjung IIMS 2025, Arif Rahman asal Pamulang, kepada ANTARA, Minggu.

Evolusi dari segi desain yang disuguhkan ini menjadi nilai tambah yang substansial, khususnya bagi konsumen middle income class yang mengedepankan aspek estetika dan gaya hidup dalam memilih kendaraan.

Secara umum, sampai akhir tahun 2024, penjualan kendaraan mobil di Indonesia terbilang masih kurang menggairahkan.

Dari Januari sampai dengan Desember 2024, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat data penjualan whole sales (distribusi dari pabrik ke dealer) mencapai 865.723 ribu unit. Untuk data retail sales (distribusi dealer ke konsumen) sebanyak 889.680 unit.

Penjualan mobil itu turun dibanding secara year to year (YOY). Whole sales penjualan mobil anjlok 13,9 persen dibandingkan tahun 2023 lalu sebesar 1.005.802 unit. Tren penurunan juga terjadi secara penjualan retail, turun sampai 10,9 persen. Meski begitu, capaian ini melebihi target revisi GAIKNDO (850 ribu unit).

Baca juga: GWM luncurkan Haval Jolion Ultra HEV seharga Rp405 juta

Baca juga: Merek mobil China sabet banyak penghargaan di IIMS Surabaya 2024

Kepercayaan konsumen

Segi desain, fitur, dan juga harga yang sudah lebih baik dari yang sebelumnya, membuat jenama asal China semakin mendapatkan respon positif dari konsumen otomotif tanah air.

Dari tahun ke tahun, penjualan kendaraan China semakin menunjukkan tajinya di industri otomotif tanah air. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya peran, desain, fitur dan teknologi serta harga yang cukup terjangkau.

Mulai dari Januari sampai dengan akhir tahun 2024, jenama otomotif asal China berhasil membukukan penjualan sampai dengan 55.027 unit dengan 10 jenama terlaris selama 2024 yakni Wuling, BYD, Chery, Aion, hingga BAIC.

Namun, dengan prestasi yang sudah ditorehkan pada tahun 2024, ternyata tak sedikit konsumen yang masih ragu akan kualitas dan juga ketahanan dari jenama-jenama China yang ada di Indonesia.

“Memiliki kendaraan tidak hanya melulu mengenai fitur, tetapi usia dan juga ketahanan dari kendaraan itu sendiri juga sangat penting dan kalau saya sih, brand Jepang masih jadi pilihan selama ini,” tegas Irwan pengunjung IIMS asal Kelapa Gading.

Memang eksistensi kendaraan-kendaraan jenama dari Jepang masih belum tergoyahkan. Berbagai varian baru untuk melawan jenama dari China banyak menghiasi lantai IIMS 2025.

Hadirnya produk-produk baru yang mengarah ke segmen ramah lingkungan banyak juga mewarnai ajang pameran IIMS 2025. Seperti halnya Toyota, Honda hingga Suzuki tak luput dalam menghadirkan varian baru di segmen elektrifikasi.

Baca juga: Kemenperin: Penjualan mobil ramah lingkungan tumbuh positif di 2024

Baca juga: Ekspor mobil ramah lingkungan Hyundai dan Kia naik 3 persen tahun lalu

Pewarta:
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |