Jembatan kuning di Tanjung Barat sudah bisa diakses usai banjir surut

16 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Warga sudah bisa melewati Jembatan Kuning di Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan usai banjir surut sejak Selasa (4/3) siang sekitar pukul 14.00 WIB.

"Kemarin siang, sudah surut," kata Lurah Tanjung Barat Rizky Wijaya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, warga tak bisa mengakses jembatan yang menghubungkan Jakarta Selatan dan Gedong, Jakarta Timur itu sempat lumpuh akibat terendam luapan Kali Ciliwung pada Selasa (4/3).

Jalan sepanjang jembatan tertutup air sehingga tidak bisa diakses warga sekitar.

Usai banjir di Tanjung Barat surut, lanjut dia, warga mulai membersihkan sampah di sekitaran rumah maupun jembatan.

"Warga di sekitar jam 14.00 WIB sudah mulai bersih-bersih rumah," ujarnya.

Dia menambahkan, kebanyakan warga dari Jakarta Timur yang biasa mengakses jembatan tersebut daripada warga Jakarta Selatan.

"Jembatan akses warga Kelurahan Gedong Jakarta Timur ke Jakarta Selatan, kalau Jakarta Selatan ke Jakarta Timur jarang," tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI sebanyak 27 rukun tetangga (RT) masih dilanda banjir hingga pukul 07.00 WIB.

Di antaranya yakni dua RT di Lenteng Agung dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter (cm) akibat luapan Kali Ciliwung dan satu RT di Cipulir dengan ketinggian air 70 cm akibat luapan Kali Pesanggrahan.

Kemudian, tiga RT di Pondok Pinang (100 cm, Kali Pesanggrahan) dan satu RT di Pengadegan (310 cm, Kali Ciliwung).

Tujuh RT di Rawajati (90-250 cm, Kali Ciliwung) dan dua RT di Pejaten Timur (30-120 cm, Kali Ciliwung).

Lalu, enam RT di Bintaro (100 cm, Kali Pesanggrahan) dan dua RT di Pesanggrahan (60 cm, Kali Pesanggrahan).

Terakhir, tiga RT di Kebon Baru (60-200 cm, Kali Ciliwung).

Baca juga: Anak terseret arus Kali Ciliwung ditemukan meninggal di dekat rumahnya

Baca juga: Banjir Jakarta akibat luapan sungai dan curah hujan tinggi kian meluas

Baca juga: Kemendagri minta kepala daerah waspada, jangan ada warga dekat DAS

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |