Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa stok bahan bakar minyak (BBM) untuk periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 secara nasional aman.
"Natal dan Tahun Baru untuk stok nasional masih sesuai standar kita, 18 sampai 21 hari," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Bahlil menegaskan pemerintah telah mempersiapkan stok BBM untuk menjaga kelancaran mobilitas masyarakat selama masa libur Natal dan Tahun Baru.
"Insya Allah tidak ada masalah," imbuhnya.
PT Pertamina (Persero) melalui subholding Pertamina Patra Niaga mempersiapkan 7.885 SPBU dan layanan energi tambahan untuk periode tersebut.
Satuan Tugas (Satgas) Nataru disiagakan sejak 13 November 2025 hingga 11 Januari 2026 untuk memastikan pasokan dan distribusi energi tetap aman.
Pertamina juga mengoptimalkan layanan dengan 6.777 Pertashop, dan 6.634 agen LPG sebagai jaringan layanan nasional. Selain itu, disiapkan 1.866 SPBU Siaga 24 jam dan 6.231 agen LPG Siaga yang beroperasi sepanjang waktu.
Layanan tambahan mencakup 56 titik BBM dan Kiosk Pertamina Siaga serta motoris BBM dan Pertamina Delivery Service (PDS) LPG Bright Gas untuk menjangkau pemukiman dan jalur wisata.
Sebanyak 210 mobil tangki disiagakan sebagai kantong suplai di jalur padat. Layanan Serambi MyPertamina di 34 titik rest area dan pusat keramaian menyediakan ruang istirahat, nursery, mini klinik, hingga area bermain anak.
Konsumsi energi diperkirakan meningkat pada periode tersebut, terutama Gasoline 2,3 persen, LPG 3,3 persen, Avtur 2,4 persen, dan Kerosene 6,2 persen, sementara Gasoil diproyeksikan turun 2,8 persen seiring berkurangnya aktivitas industri selama libur panjang.
Baca juga: Bahlil lapor ke Prabowo, listrik di Aceh dan Tapteng menyala besok
Baca juga: Bahlil tinjau kerusakan kelistrikan akibat banjir di Bireuen Aceh
Baca juga: Bahlil pastikan stok BBM dan LPG terjaga di daerah terdampak bencana
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia / Fathur Rochman
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
