Denpasar (ANTARA) - Kantor Basarnas Bali menemukan jasad I Made Gede Tedy Putra Yana (19) seorang operator drone atau pesawat nirawak yang terbawa arus saat proses syuting selayang pandang Kabupaten Badung.
“Korban yang sempat dikabarkan terperosok saat mengambil drone yang terjatuh di aliran Air Terjun Nungnung, Petang, Kabupaten Badung akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Koordinator Lapangan Basarnas Bali Made Widya Antara di Denpasar, Jumat.
Made Widya menjelaskan, awalnya korban diketahui terseret arus dan tenggelam di Air Terjun Nungnung pukul 11.30 WITA Kamis (22/5) kemarin.
Basarnas Bali pertama kali mendapat laporan pukul 13.05 WITA, selanjutnya tim dengan tujuh personel bergerak menuju lokasi untuk melakukan pencarian.
Baca juga: Pameran foto bertajuk "Bird's Eye of Bali" buka Sanur Village Festival
Kejadian tersebut bermula ketika korban menerbangkan pesawat nirawak bersama dua rekannya dan tiba-tiba perangkat itu jatuh.
Mereka berupaya mengambil pesawat nirawak yang tersangkut, namun nahas, Tedy Putra terpeleset dan sempat tersangkut di bebatuan.
Kedua rekannya berupaya menolong, akan tetapi gagal, masyarakat yang menyusul membantu juga tidak mampu melawan arus yang deras.
Baca juga: Taksi terbang Ehang 216 lakukan 'demo flight' di Bali
Tim rescue Basarnas Bali kemudian tiba di lokasi pukul 15.25 WITA dan langsung berkoordinasi dengan unsur SAR terkait lainnya, namun pencarian hari pertama belum berhasil karena cuaca hujan deras dan debit air terjun meningkat.
Pada hari kedua ini, sebanyak tujuh personil kembali melakukan pencarian Tedy Putra di sekitar Air Terjun Nungnung.
Sesuai rencana operasi SAR, area pencarian difokuskan pada posisi korban kemarin yang terjepit antara batu besar dan regu lainnya menyisir sekitar sungai.
"Yang dilakukan menyusuri seputaran korban yang diduga kemarin terjebak di dalam derasnya air, berbagai upaya sudah dilakukan," ujar Made Widya.
Akhirnya tubuh korban ditemukan dan seorang personel berhasil memegang kaki korban meski sempat terkendala dengan adanya kayu-kayu yang menghalangi sambil tim berupaya mengalihkan aliran air dengan menggunakan terpal.
"Kendala yang dihadapi tadi derasnya air yang turun dari hulu menyebabkan korban susah dikeluarkan dari lubang yang ada, sehingga kita menggunakan gancu -tongkat pengait-," kata dia.
Akhirnya sekitar pukul 13.46 WITA proses evakuasi berhasil dilakukan, dan selanjutnya jenasah Tedy Putra dibawa ke RSUD Mangusada dengan menggunakan ambulans PMI Kabupaten Badung.
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025