Badung, Bali (ANTARA) - Jaringan perhotelan global TUI Blue Berawa di Kabupaten Badung, Bali menerapkan praktik berkelanjutan guna mendukung transisi energi dan pariwisata ramah lingkungan.
"Ini sesuai desain awal itu mengenai keberlanjutan alam," kata General Manager TUI Blue Berawa Dino Anthonio di Canggu, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Pihaknya mengurangi penggunaan listrik untuk penerangan dalam ruangan khususnya saat siang hari dengan memaksimalkan cahaya alami, salah satunya melalui jendela berukuran besar yang sekaligus menambah sirkulasi udara.
Dengan begitu, pihaknya dapat menekan penggunaan penyejuk ruangan (AC) baik di beberapa titik atau ruangan di 119 kamar hotel dan 14 vila, termasuk di salah satu unit mewah yakni presidential suite.
Sejak beroperasi pada Desember 2024, ia memperkirakan dapat melakukan efisiensi hingga rata-rata 15 persen konsumsi energi listrik.
Selain listrik, lanjut dia, limbah cair juga diolah dengan memanfaatkan bakteri atau mikroorganisme pengurai.
Sehingga limbah cair yang kembali ke lingkungan atau tanah itu sudah lebih ramah dan pihaknya berencana juga memanfaatkan limbah cair untuk didaur ulang agar bisa digunakan menyiram tanaman.
Sementara itu, terkait sampah yang kerap menjadi tantangan termasuk di sektor pariwisata, pihaknya menggandeng mitra untuk melakukan pemilahan dengan sebagian besar sampah dihasilkan adalah organik.
"Kami kurangi ke landfill (tempat pembuangan sampah/TPA). Jika ada lahan kami akan olah sampah organik menjadi kompos, jadi kami tidak menambah landfill," ucapnya.
Penanaman pohon termasuk 15 jenis pohon buah-buahan saat ini dalam tahap pengembangan untuk memperbanyak oksigen alami dari tumbuhan sekaligus mengenalkan buah lokal kepada turis mancanegara.
Ia pun menyakini konsep berkelanjutan terus menjadi tren yang menarik minat para pelancong di sektor pariwisata Bali karena wisatawan saat ini sudah lebih kritis dengan kebutuhan yang ramah lingkungan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada 2024 mencapai 6,3 juta orang atau meningkat dibandingkan 2023 mencapai 5,27 juta.
Jumlah itu juga menunjukkan bahwa ekonomi Bali yang mayoritas ditopang pariwisata, sudah pulih dari COVID-19 dengan realisasi kunjungan wisman pada 2019 di Pulau Dewata mencapai 6,2 juta.
Kementerian Pariwisata mencatat sebanyak 45 persen dari total turis asing ke Indonesia dikontribusikan oleh Bali.
Ada pun kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia pada 2024 mencapai sekitar 13,8 juta.
Baca juga: ITDC mencatat hunian di Nusa Dua Bali tembus 77 persen libur Imlek
Baca juga: IFC Bank Dunia ajak hotel di Bali optimalkan pembangunan hijau
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025