Jakarta (ANTARA) - Kurang tidur sering dianggap hal sepele, padahal dampaknya bisa sangat serius bagi kesehatan. Tidak hanya membuat tubuh terasa lelah dan sulit berkonsentrasi, kebiasaan begadang juga berisiko memicu berbagai penyakit kronis dalam jangka panjang.
Mulai dari turunnya kemampuan berpikir, gangguan metabolisme, hingga risiko gangguan mental meningkat, semua bisa bermula dari kurang tidur. Karena itu, penting bagi siapa saja untuk memahami bahaya kurang tidur agar bisa menjaga pola istirahat dengan lebih baik.
Berikut ini bahaya dari kurang tidur bagi kesehatan, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Bahaya kurang tidur bagi kesehatan tubuh dan mental
1. Mengganggu kemampuan berpikir dan belajar
Tidur malam yang cukup berperan penting dalam proses belajar dan cara otak bekerja. Saat tubuh kekurangan tidur, kemampuan otak akan terganggu dalam banyak hal.
Fokus jadi menurun, sulit berkonsentrasi, berpikir logis terasa berat, hingga kemampuan menyelesaikan masalah ikut melemah. Kondisi ini tentu membuat proses belajar menjadi tidak efektif.
Selain itu, ketika tidur, otak melewati beberapa fase yang membantu memperkuat daya ingat. Jika jam tidur berkurang, kemampuan mengingat pengalaman maupun informasi baru juga ikut menurun.
2. Berat badan lebih mudah naik
Kurang tidur juga berdampak pada keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar dan metabolisme tubuh. Saat tidur berkurang, produksi hormon ghrelin yang merangsang nafsu makan meningkat.
Sementara hormon leptin yang memberi sinyal kenyang justru menurun. Akibatnya, tubuh lebih sering merasa lapar dan cenderung mencari makanan tinggi kalori, lemak, serta karbohidrat.
Selain itu, pola tidur yang buruk juga bisa mengacaukan metabolisme gula darah dan insulin. Jika berlangsung terus-menerus, hal ini dapat menyebabkan kadar gula meningkat, penumpukan lemak, bahkan risiko obesitas.
3. Daya tahan tubuh melemah dan risiko kanker
Tidur yang cukup membantu tubuh memproduksi sitokin, yaitu protein penting yang berperan melawan infeksi dan peradangan. Ketika tidur terganggu, produksi sitokin berkurang sehingga tubuh lebih rentan terserang penyakit. Kondisi ini bisa memperparah masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Beberapa penelitian juga menemukan kaitan antara kurang tidur kronis dengan meningkatnya risiko kanker, seperti kanker payudara, prostat, dan usus besar, meski mekanismenya belum sepenuhnya terungkap.
4. Insomnia
Kebiasaan kurang tidur yang berlangsung lama bisa berkembang menjadi insomnia. Kondisi ini membuat seseorang sulit tidur atau tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Jika tidak segera ditangani, insomnia bisa menyebabkan rasa kantuk berlebihan di siang hari, menurunkan konsentrasi, bahkan mempengaruhi fungsi otak dalam berpikir. Insomnia juga kerap meningkatkan kecemasan dan mengganggu kesehatan mental secara umum.
5. Risiko gangguan mental meningkat
Dampak lain dari kurang tidur dalam jangka panjang adalah meningkatnya kemungkinan mengalami gangguan mental.
Kurang tidur membuat suasana hati lebih mudah berubah, seseorang menjadi cepat marah, cenderung berpikiran negatif, dan mengalami penurunan kestabilan emosi. Dalam kondisi tertentu, kebiasaan buruk ini dapat memicu atau memperburuk gangguan seperti kecemasan, depresi, gangguan bipolar, bahkan ADHD.
Baca juga: Kemarin, bahaya kurang tidur hingga alasan penjualan suku cadang naik
Baca juga: Dampak kurang tidur bisa mengancam kesehatan mental dan fisik
Baca juga: Kiat kelola stres lewat kualitas tidur lebih baik
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.