Jangan anggap remeh, pahami bentuk kekerasan pada anak dan dampaknya

2 months ago 17

Jakarta (ANTARA) - Kekerasan terhadap anak merupakan masalah serius yang dapat terjadi di berbagai lapisan masyarakat, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau budaya.

Bentuk-bentuk kekerasan ini meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual, dan sosial, yang masing-masing memiliki dampak besar terhadap perkembangan dan kesejahteraan anak.

Kekerasan fisik terhadap anak mencakup tindakan seperti pemukulan, penyiksaan, atau penganiayaan yang dapat menyebabkan luka memar, patah tulang, atau bahkan kematian.

Kekerasan psikis melibatkan penghinaan, perundungan, atau pengabaian yang dapat menurunkan harga diri anak dan menyebabkan trauma jangka panjang.

Kekerasan seksual meliputi segala bentuk aktivitas seksual yang melibatkan anak, yang dapat menimbulkan dampak psikologis dan fisik yang serius.

Sementara itu, kekerasan sosial mencakup penelantaran dan eksploitasi anak, yang dapat menghambat proses tumbuh kembang mereka.

Dampak dari kekerasan terhadap anak tidak hanya dirasakan dalam jangka pendek, tetapi juga dapat berlanjut hingga dewasa, mempengaruhi kesehatan mental, fisik, dan sosial mereka.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah preventif guna melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan.

Dampak kekerasan pada anak

Kekerasan terhadap anak dapat menimbulkan dampak jangka pendek dan jangka panjang yang serius, baik secara fisik maupun mental. Dampak tersebut meliputi:

1. Dampak fisik

Luka-luka, memar, patah tulang, kerusakan organ, dan dalam kasus kekerasan seksual, risiko infeksi, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit menular seksual.

2. Dampak psikologis

Gangguan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan stres pascatrauma (PTSD), penurunan harga diri, dan masalah perilaku seperti agresi atau penarikan diri.

3. Dampak sosial

Kesulitan dalam membangun hubungan sosial, penurunan prestasi akademik, dan peningkatan risiko terlibat dalam perilaku berisiko tinggi atau menjadi pelaku kekerasan di masa depan.

Merujuk pada data dari Sistem Informasi Online (SIMFONI) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), kekerasan terhadap anak sering terjadi di lingkungan rumah tangga, fasilitas umum, dan sekolah. Kekerasan seksual menjadi jenis kekerasan yang paling banyak dialami, diikuti oleh kekerasan fisik dan psikis.

Upaya penanggulangan

Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan berbagai bentuk kekerasan terhadap anak dan dampaknya. Pendidikan tentang hak-hak anak, pelatihan bagi orang tua dan pendidik, serta penyediaan layanan dukungan bagi korban dapat membantu mencegah dan mengurangi kekerasan terhadap anak.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menjadi korban kekerasan, segera laporkan ke pihak berwenang. Tindakan cepat sangat penting untuk mencegah kekerasan lebih lanjut dan memastikan keselamatan korban.

Selain itu, Anda juga dapat menghubungi lembaga perlindungan anak terdekat untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan. Lembaga ini dapat memberikan dukungan psikologis, perlindungan hukum, dan bantuan lainnya untuk memulihkan kondisi korban.

Baca juga: KPPPA-polisi koordinasi tangani kasus keluarga bunuh diri di Tangsel

Baca juga: KemenPPPA layani pemulihan perempuan dan anak terdampak judi online

Baca juga: KPAI: Hak hidup-tumbuh kembang anak harus diprioritaskan saat bencana

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |