Jakut miliki sejumlah program untuk turunkan prevalensi stunting

3 months ago 26

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara memiliki sejumlah program untuk melakukan percepatan penurunan prevalensi stunting atau gagal tumbuh akibat gizi buruk di wilayah tersebut.

"Ada berbagai inovasi program yang dimiliki di setiap kecamatan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jakarta Utara,” kata Wali Kota (Wako) Jakarta Utara Hendra Hidayat di Jakarta, Senin.

Sejumlah inovasi yang telah dijalankan seperti Program Ketapang Kuning, yaitu Ketahanan Pangan Keluarga Atasi Stunting. Kemudian Program Centing Lestari, yaitu Cegah Stunting Dengan Mengonsumsi Lele, Susu, Telor, Ayam dan Ikan Teri.

Selanjutnya Program Getar Sehati atau Gerakan Ibu Pintar Sehatkan Balita Stunting dan lain-lain.

Pemerintah Kota Jakarta Utara (Jakut) juga telah melaksanakan delapan aksi konvergensi stunting yang meliputi analisis situasi dan rencana kegiatan.

Baca juga: Pemkot Jakut mengintensifkan aksi percepatan penurunan stunting

Baca juga: 822 KK di Jakarta Utara masih BAB sembarangan

Kemudian rembuk stunting, regulasi tentang stunting, pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM), sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting serta peninjauan (review) kinerja tahunan.

"Kami terus berupaya melakukan intervensi terhadap anak yang diduga terkena stunting agar angka prevalensi ini terus berkurang," kata dia

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakut mengintensifkan aksi percepatan penurunan angka stunting atau kondisi gagal tumbuh pada bayi akibat gizi buruk di wilayah tersebut.

"Kami melakukan intervensi dengan melakukan pemberian makanan tambahan lokal pada bayi yang diduga mengalami gagal tumbuh atau stunting,” kata Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat di Jakarta, pekan lalu.

Menurut dia, pemberian makanan tambahan digelar di wilayah Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, yang bekerjasama dengan PAM Jaya dan bertujuan untuk meningkatkan status gizi balita berisiko stunting.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |