Jaksel pangkas pohon yang rawan tumbang

3 weeks ago 8

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan memangkas empat pohon mahoni setinggi 12 meter di Jalan Tebet Timur Dalam Raya, Tebet, untuk mencegah tumbang.

"Karena kita tahu pada musim hujan ini rawan terjadinya pohon tumbang dikarenakan usianya dan juga karena sudah keropos," kata Pengawas Penopingan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Jakarta Selatan, Suryadi di Jakarta, Senin.

Suryadi mengatakan pemangkasan atau penopingan pohon ini melibatkan delapan personel.

Mereka dibekali dengan peralatan seperti tali tambang, golok dan gergaji mesin serta satu unit mobil dumptruck untuk mengangkut sampah ranting bekas penopingan.

Baca juga: Pohon tumbang di Jaksel ada di 10 lokasi

Lurah Tebet Timur, Lukman Haris mengatakan ada permintaan dari warga untuk melakukan pemangkasan pohon di Jalan Tebet Timur Dalam Raya karena pohon-pohonya sudah lebat semua.

"Ini rawan terjadinya pohon tumbang, dengan adanya penopingan ini, saya ucapkan terima kasih kepada Kasatpel Pertamanan dan tim penopingan," katanya.

Karena itu diharapkan dengan adanya pemangkasan ini dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat sekitar.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Jaksel) akan membuat kompos dari bahan baku sampah ranting bekas penopingan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa.

Baca juga: Angin kencang, sejumlah pohon di Jakarta Selatan tumbang

Sudin Tamhut Jakarta Selatan (Jaksel) sejak awal Januari hingga Maret 2025 telah memangkas sebanyak 3.653 pohon agar tidak tumbang dan memastikan keamanan pengguna jalan.

Sebanyak 3.653 pohon itu terdiri dari penopingan ringan sebanyak 579 pohon, penopingan sedang sebanyak 1.971 pohon dan penopingan berat sebanyak 866 pohon.

Kemudian, sebanyak 161 pohon telah ditebang dan 76 pohon telah ditangani.

Penopingan pohon dinilai merupakan langkah penting untuk mengendalikan pertumbuhan pohon yang tidak teratur serta menjaga bentuk dan ukurannya agar tetap terkendali.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |