Jaksel minta camat dan lurah tingkatkan jumlah"Kampung Siaga TB"

3 months ago 38

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan meminta camat dan lurah meningkatkan jumlah "Kampung Siaga Tuberkulosis (TB)" untuk mengejar target eleminasi penyakit tersebut.

"Proses pembentukan ekspansi atau penambahan Kampung Siaga TB sudah bisa dimulai dari Juni-Juli 2025 yang dibantu menggerakkan dari para camat dan para lurah," kata Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan, Mukhlisin di Jakarta, Rabu.

Mukhlisin mengatakan hal itu dalam "Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kampung Siaga TB Tahun 2024 dan Sosialisasi Penambahan Kampung Siaga TB di Tahun 2025" di Ruang Antasari Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

Hal ini menyesuaikan instruksi wali kota khususnya terkait tentang percepatan penanggulangan TB di Jakarta Selatan (Jaksel).

Karena itu, untuk menuju eliminasi TB di tahun 2030, semua sektor harus bergerak sesuai dengan tugas dan perannya demi mewujudkan kolaborasi.

"Untuk Tahun 2025 setiap kelurahan saya minta untuk menambahkan minimal satu RW untuk menjadi 'Kampung Siaga TB'," katanya.

Baca juga: Jakarta Selatan periksa ribuan penderita TBC selama 2022

Baca juga: Pemkot Jaksel beri pengobatan gratis untuk pengidap TBC

Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan, Mukhlisin dalam monitoring dan evaluasi (Monev) Kampung Siaga TB Tahun 2024 dan Sosialisasi Penambahan Kampung Siaga TB di Tahun 2025, di Ruang Antasari Kantor Walikota Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (25/6/2025). (ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati menjelaskan, di wilayahnya saat ini setiap kelurahan sudah memiliki satu "Kampung Siaga TB" atau terdapat 65 titik lokasi.

"Pemerintah Kota Jakarta Selatan meminta untuk setiap kelurahan menambah satu Kampung Siaga TB lagi sehingga total target di 2025 menjadi 130 Kampung Siaga TB," ujar Yudi.

Dengan penambahan "Kampung Siaga TB" ini diharapkan seluruh elemen kesehatan terutama para kader untuk berperan aktif melihat, menyosialisasikan dan memantau warganya yang memiliki gejala-gejala penyakit tuberkulosis.

"Intinya semua harus berperan aktif, jangan abaikan dan dihindari pasien TB, jauhi stigma negatif terhadap pasien pasien TB. Mari kita sama-sama dukung untuk eliminasi TB tahun 2030," katanya.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |