Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Kota Milan (Italia) mengangkat peran kerja sama antara lembaga budaya dan masyarakat untuk menghadirkan karya seni publik yang mencerminkan identitas lokal sekaligus menumbuhkan rasa bangga di kalangan warga.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary di Jakarta, Selasa, kolaborasi kedua kota dengan mengusung tema "Public Art and Co-Creation" ini ditujukan untuk "Leadership Exchange Programme" (LEP) putaran ketiga yang digagas "World Cities Culture Forum" (WCCF).
"Kami berharap kolaborasi ini dapat menghadirkan karya seni publik yang tidak sekadar hadir sebagai karya, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga dan kedekatan emosional terhadap budaya Jakarta,” ujarnya.
Dia menyampaikan bahwa keikutsertaan Jakarta dalam program ini menjadi momentum untuk memperkuat peran budaya dalam membentuk karakter dan wajah kota.
Baca juga: Transformasi pasar dinilai jadi strategi Jakarta menuju kota global
Hal ini sejalan dengan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 yang menempatkan Jakarta sebagai kota global dan berbudaya.
Dalam LEP 2025, Jakarta mengangkat program “Titik Temu” (The Meeting Point) sebagai tema pertukaran dengan Milan, untuk mengintegrasikan kegiatan ekonomi, sosial dan budaya di tingkat komunitas atau kampung, sekaligus memperkuat jejaring antarwarga.
Melalui inisiatif ini, Jakarta berupaya mengaktifkan titik-titik budaya di 44 kecamatan dan 267 kelurahan agar tumbuh menjadi pusat budaya yang hidup, berkelanjutan dan inklusif.
Selain itu, program ini juga menjadi bagian dari upaya memperkaya pengalaman budaya warga menjelang perayaan 500 tahun Jakarta pada 2027, dengan mendorong partisipasi aktif masyarakat.
Program “Titik Temu” pun menjadi langkah strategis dalam mendukung peningkatan posisi Jakarta sebagai kota global. Saat ini, Jakarta berada di peringkat ke-74 dari 156 kota dunia dan menargetkan masuk dalam 20 besar pada 2045.
Secara keseluruhan, partisipan program ini mencakup 19 kota dunia, antara lain Amsterdam, Boston, Cologne, Guangzhou, Kyiv, Los Angeles, Montréal, San Francisco, Stockholm, Vancouver dan Warsawa.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2018, LEP telah memberdayakan lebih dari 185 pemimpin dari 22 kota di seluruh dunia. Program ini terbukti mendorong replikasi kebijakan yang sukses, menumbuhkan ide-ide inovatif dan mempercepat perubahan positif bagi pembangunan kota.
WCCF merupakan jaringan global yang menghimpun para pemimpin dari lebih 45 kota kreatif di enam benua. Forum ini menjadi wadah pertukaran pengetahuan, kebijakan dan riset untuk memperkuat peran budaya sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































