"Jakarta Beat Society 2025" sedot animo ribuan pengunjung

11 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - "Jakarta Beat Society 2025" yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (24/4) hingga Minggu (27/4) menyedot animo ribuan pengunjung.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta, Andhika Permata dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, mengatakan, tercatat jumlah pengunjung pada festival musik itu mencapai 3.500 orang.

"'Jakarta Beat Society' menjadi festival musik berkelas dunia. Acara ini bertujuan memfasilitasi musisi lokal agar bisa dikenal luas melalui akses pasar global yang kami siapkan," ujarnya.

Dalam kegiatan yang dibuka oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno itu juga diadakan kegiatan konferensi yang dilaksanakan dari pagi sampai sore. Kemudian, dilanjutkan pertunjukan musik selama empat hari pelaksanaan.

"Ada 40 pengisi acara dan lima di antaranya merupakan bintang tamu dari luar negeri," kata Andhika.

Baca juga: Kelompok Lari Anak Bangsa gelar Jakarta Running Festival lagi

"Jakarta Beat Society 2025" juga menjadi upaya memberdayakan pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mempromosikan dan menjual produknya.

"Kami fasilitasi pelaku UMKM, ada stan kuliner dan 'food truck'. Terlebih, dalam kegiatan ini juga dihadiri langsung pembeli (buyer) dari Korea, Australia, hingga Jepang," ujarnya.

Dia menambahkan, "Jakarta Beat Society 2025" juga diadakan untuk menyongsong lima abad Jakarta yang mengusung tema "Jati diri Nusantara, Meretas Megapolis Global".

"Kita ingin industri kreatif di Jakarta bisa dikenal di kancah global. Kearifan lokal di Jakarta memiliki kualitas dan harus berdaya saing global," katanya.

Saat membuka "Jakarta Beat Society 2025" beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menginginkan agar kegiatan ini menjadi babak baru bagi musisi di Jakarta untuk bersama-sama menjadikan Jakarta sebagai pusat festival musik etnis di Indonesia yang memiliki dampak pariwisata dan ekonomi bagi pemerintah maupun masyarakat.

Dia mengatakan, Jakarta sebagai jantungnya Indonesia, selalu menyimpan potensi luar biasa dalam bidang seni dan budaya.

"Kehadiran Jakarta 'Beat Society' ini adalah wujud nyata dari semangat kolaborasi dan keinginan untuk terus mengembangkan ekosistem kreatif khususnya musik etnis di kota kita tercinta," katanya.

Baca juga: Hari Buruh, 39 KA berhenti di Stasiun Jatinegara

Rano meyakini "Jakarta Beat Society" tidak hanya akan menampilkan karya-karya unggul, tetapi juga memberikan platform bagi musisi, seniman dan perajin musik etnis untuk mempromosikan karya mereka dan memperluas jangkauan audiens.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkomitmen penuh untuk mendukung inisiatif-inisiatif positif seperti "Jakarta Beat Society"

"Kami menyadari betul bahwa sektor ekonomi kreatif, termasuk di dalamnya industri musik, memiliki peran strategis dalam menggerakkan roda perekonomian, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan citra positif Jakarta," katanya.

Dia berharap "Jakarta Beat Society" dapat dijadikan sebagai ajang kolaborasi antara pelaku musik etnis dan pelaku kreatif lain baik lokal maupun luar negeri sehingga dapat mendukung keberlanjutan industri kreatif di Jakarta.

"Kami juga berharap 'Jakarta Beat Society' bisa berkembang seperti WOMEX (World Music Expo) dapat menjadikan Jakarta sebagai tuan rumah ajang musik dunia yang mengangkat kekayaan etnis dan identitas budaya Indonesia," kata Rano.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |