Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan aplikasi pencarian kerja Nyari Gawe di PT Sun Bright Lestari, Kabupaten Indramayu untuk mempercepat akses masyarakat terhadap lapangan kerja.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang meluncurkan aplikasi tersebut mengatakan platform ini dikembangkan sebagai solusi digital untuk menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan industri secara langsung, efisien, dan meningkatkan transparansi proses rekrutmen tenaga kerja lokal.
Baca juga: Pemprov Jabar uji coba platform digital ketenagakerjaan di Karawang
Baca juga: Kurangi pengangguran, Pemkab Indramayu gelar bursa kerja
"Cukup daftarkan nama dan nomor telepon ke Dinas Tenaga Kerja, nanti Human Resource Development (HRD) perusahaan yang akan memanggil. Tidak perlu melamar satu per satu. Ini memudahkan masyarakat," kata Dedi Mulyadi dalam keterangan di Bandung, Selasa.
Menurut Dedi, aplikasi "Nyari Gawe" menjadi bagian dari upaya konkret Pemprov Jabar dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan yang adaptif dan berpihak pada masyarakat, terutama di daerah industri seperti Indramayu.
Sistem kerja aplikasi ini menghilangkan praktik percaloan dan pungutan liar yang kerap merugikan pencari kerja. Pemerintah daerah akan mengirimkan data pencari kerja kepada perusahaan, yang akan langsung memanggil mereka untuk proses seleksi.
Dalam peluncuran tersebut, sebanyak 16 perusahaan hadir secara langsung dengan total kebutuhan tenaga kerja sebanyak 530 orang. Sementara itu, 17 perusahaan lainnya bergabung secara daring dengan proyeksi total 11.500 lowongan hingga akhir 2025.
Dengan peluncuran aplikasi ini, Pemprov Jabar memproyeksikan peningkatan lowongan kerja hingga 25 persen pada 2026, atau setara 14.375 formasi pekerjaan.
Di lokasi peluncuran, Bupati Indramayu Lucky Hakim menyambut baik kehadiran aplikasi Nyari Gawe yang menurutnya dapat mengurangi praktik pungli dan memperbaiki proses rekrutmen yang selama ini kerap menimbulkan kerumunan bahkan insiden.
Baca juga: Indramayu buka pendaftaran pelatihan keterampilan kerja
"Selama ini ada warga yang harus bayar dua sampai dua setengah juta rupiah untuk bisa kerja di pabrik. Bahkan, ada yang sampai pingsan saat antre. Ini semua tidak boleh terjadi lagi," kata Lucky.
Pemerintah Kabupaten Indramayu, tambah Lucky, mengimbau agar proses penerimaan kerja dilakukan tanpa pungutan, dan Nyari Gawe menjadi solusi yang tepat untuk mencegah penyimpangan.
Aplikasi Nyari Gawe dapat diakses melalui pranala s.id/appNyariGawe dan akan segera tersedia di Play Store dalam waktu dekat.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.