ITSEC Asia perluas peran AI untuk perkuat layanan keamanan siber

3 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - ITSEC Asia memperluas peran kecerdasan artifisial (AI) dalam layanan keamanan siber sepanjang 2025 sejalan dengan dinamika ancaman siber yang kian kompleks yang dihadapi organisasi publik maupun swasta.

Perusahaan keamanan siber tersebut menyampaikan bahwa AI tidak lagi diposisikan sebagai fitur tambahan, melainkan sebagai komponen inti dalam penguatan kapabilitas deteksi, respons, dan efisiensi operasional sistem keamanan siber.

"Kami memperkuat layanan dan kinerja keuangan, sekaligus berfokus pada AI, bukan hanya sebagai jargon, tetapi sebagai kemampuan nyata yang dapat membantu organisasi mendeteksi ancaman lebih cepat, merespons dengan lebih cerdas dan mengukur tingkat keamanan," ujar Presiden Direktur PT ITSEC Asia Patrick Dannacher dalam rilis pers, Rabu.

Baca juga: ITSEC (CYBR) raih kontrak 60 juta dolar AS untuk pelatihan AI Kemhan

ITSEC mengintegrasikan AI ke dalam berbagai solusi dan layanan untuk mempercepat proses dari identifikasi sinyal ancaman hingga pengambilan keputusan, termasuk dengan memanfaatkan otomatisasi dan analisis cerdas dalam operasional Security Operations Center (SOC).

Pendekatan ini ditujukan untuk membantu tim keamanan merespons ancaman yang terus berevolusi secara lebih cepat dan terukur.

Selain meningkatkan akurasi deteksi dan kecepatan respons, perluasan peran AI juga diarahkan untuk mendorong efisiensi operasional melalui penyederhanaan alur kerja keamanan siber.

Baca juga: BSSN perkuat ketahanan dan keamanan siber

Perusahaan menilai pemanfaatan AI menjadi penting di tengah keterbatasan sumber daya dan meningkatnya skala serangan siber di berbagai sektor industri.

Di sisi lain, ITSEC turut menempatkan aspek tata kelola dalam penggunaan AI sebagai bagian dari strategi pengembangan layanan.

Perusahaan mengembangkan solusi yang mendukung penerapan AI secara aman dan patuh terhadap standar industri, sejalan dengan kebutuhan organisasi dalam mengelola risiko teknologi baru.

Baca juga: Anomali trafik tinggi, BSSN gencarkan kolaborasi lintas sektor

Seiring dengan penguatan teknologi, ITSEC Asia juga memperluas pendekatan pengembangan talenta melalui ITSEC Cybersecurity & AI Academy.

Inisiatif ini ditujukan untuk mencetak tenaga profesional keamanan siber dan AI yang mampu mengoperasikan serta mengelola sistem berbasis AI secara efektif di lingkungan kerja nyata.

Patrick menilai bahwa perluasan peran AI harus dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia. Menurutnya, teknologi keamanan siber yang semakin canggih memerlukan talenta yang memahami tidak hanya alat, tetapi juga konteks ancaman dan pengelolaan risikonya.

Baca juga: Budayakan keamanan siber agar terhindar dari kejahatan

"Inovasi ini kami lengkapi dengan kebutuhan pasar yang paling krusial yaitu talenta berstandar global melalui ITSEC Cybersecurity dan AI Academy. Teknologi saja tidak cukup. Masa depan dimiliki oleh mereka yang membangun kapabilitas sekaligus kapasitas," ucapnya.

Memasuki 2026, perusahaan menyatakan akan melanjutkan penguatan peran AI dalam ekosistem keamanan sibernya, sekaligus memperluas pengembangan talenta untuk mendukung kebutuhan ketahanan siber nasional dan regional secara berkelanjutan.

Baca juga: ITSEC Asia: Inovasi kunci jaga keamanan data

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |