Tel Aviv (ANTARA) - Israel tidak memiliki niat untuk menguasai Jalur Gaza dalam jangka panjang. Semua kekhawatiran negara Yahudi tersebut terhadap wilayah Palestina itu semata-mata berkaitan dengan isu keamanan, kata Kepala Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar.
“Kami tidak memiliki niat untuk melakukan itu,” kata Sa’ar kepada Euronews saat kunjungan ke Brussels pada Senin (14/7).
“Terkait Jalur Gaza, kami hanya memiliki kekhawatiran terkait aspek keamanan,” sambungnya.
Sa’ar menegaskan kembali posisi resmi Israel bahwa gerakan Palestina, Hamas, tidak bisa menjadi bagian dari masa depan Gaza.
“Jika Hamas siap untuk meletakkan senjatanya, jika mereka siap untuk melakukan demiliterisasi Jalur Gaza, maka kami dapat melakukannya melalui jalur politik,” tambah dia.
Pekan lalu, Hamas mengumumkan bahwa mereka setuju untuk membebaskan sepuluh sandera, sebagai bagian dari negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza.
Pada hari yang sama, Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu, dalam sebuah kunjungan ke Washington, mengatakan bahwa terdapat peluang besar untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas terkiat gencatan senjata dan memulangkan semua sandera Israel dari penahanan.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Sekjen PBB: Situasi di Gaza "mengerikan", desak akses bantuan masuk
Baca juga: 700 lebih warga Palestina tewas ditembak Israel saat ambil air di Gaza
Baca juga: Rencana Israel bangun 'kota kemanusiaan' Gaza ditentang militernya
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.