InJourney: Perayaan Waisak 2025 gerakkan ekonomi daerah

5 hours ago 2
Ini merupakan inisiasi yang senantiasa ditekankan oleh InJourney, yakni bahwa setiap destinasi pariwisata yang ada harus mampu memberikan multiplier effect para perekonomian sekitar

Jakarta (ANTARA) - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melalui anak usahanya, InJourney Destination Management (IDM) sebagai pengelola Candi Borobudur menggerakkan perekonomian lokal selama perayaan Waisak di Candi Borobudur, Jawa Tengah.

Direktur Utama InJourney Maya Watono mengatakan penyelenggaraan Waisak 2025 telah menyumbang tingginya okupansi penginapan di wilayah sekitar Borobudur, mulai dari homestay sederhana milik warga di Kampung Ngaran II hingga hotel bintang lima seperti Le Temple yang tercatat penuh.

"InJourney berharap kehadiran Candi Borobudur mampu memberikan dampak positif yang signifikan perekonomian daerah. Ini merupakan inisiasi yang senantiasa ditekankan oleh InJourney, yakni bahwa setiap destinasi pariwisata yang ada harus mampu memberikan multiplier effect para perekonomian sekitar," kata Maya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

IDM juga melibatkan UMKM untuk menyukseskan Waisak, sehingga dampak ekonomi pada perekonomian lokal mulai dari UMKM kuliner, kriya, hingga penyedia jasa pariwisata mendapatkan berkah dari perayaan Waisak 2025 di Candi Borobudur.

Tercatat ada lebih dari 2.000 UMKM dilibatkan untuk menyukseskan Waisak 2025. Selain itu, pelaku jasa wisata juga mendapatkan berkah selama pelaksanaan Waisak. Sebanyak 600 unit VW Safari aktif melayani wisatawan yang berkeliling kawasan Borobudur. Angka ini meningkat drastis dibandingkan hari biasa.

Direktur InJourney Destination Management Febrina Intan mengatakan pihaknya berfokus pada dampak sosial dan ekonomi.

"Kami harus membangun ekosistem pariwisata yang sehat dan berkesinambungan, bukan yang mementingkan kepentingan pribadi," ujar Febrina.

Ketua Paguyuban Kampung Homestay Borobudur Muslih menyebut total 152 kamar homestay di kampungnya sudah terisi penuh sebulan sebelum Waisak.

Pemesanan kamar sudah dimulai sejak Februari dan mencapai puncak pada April. Sekitar 200 calon tamu yang tidak berhasil mendapatkan kamar diarahkan ke homestay lain di wilayah Kecamatan Borobudur yang memiliki sekitar 400 unit dan 800-1.000 kamar.

Para pengelola homestay juga sepakat untuk tidak menaikkan tarif yakni tetap Rp350 ribu (AC) dan Rp250 ribu (non-AC).

Dari sisi perajin lokal, permintaan sandal upanat juga mengalami peningkatan selama periode Waisak. Ketua Paguyuban perajin sandal khas upanat Muh Zamzani mengatakan bahwa produksi upanat telah mampu mendorong perekonomian lokal.

Untuk memberdayakan masyarakat setempat, berkolaborasi dengan Balai Konservasi Borobudur juga mengadakan program pelatihan untuk pembuatan sandal upanat ke sejumlah perajin.

Selain itu, IDM juga melibatkan tenaga kerja lokal untuk mendukung berbagai hal mulai dari logistik, penyambutan, pelayanan, hingga pengelolaan acara. Pada Waisak tahun ini, IDM melibatkan lebih dari 2.000 tenaga kerja lokal untuk mendukung penyelenggaraan Waisak 2025.

Baca juga: Wamenpar ajak masyarakat berlibur ke DeLoano Glamping Magelang

Baca juga: BOB gandeng ISTC kembangkan pariwisata desa di sekitar Borobudur

Baca juga: Kunjungan wisatawan ke Kota Batu mulai naik saat libur Waisak

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |