Ini prosedur aman SPPG Cinere mulai pilih bahan hingga olah limbah MBG

2 months ago 14
Kami juga mewajibkan seluruh pekerja mengikuti pelatihan keamanan pangan, dan mereka pasti memiliki sertifikat penjamah makanan...

Jakarta (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cinere, Depok, Jawa Barat memastikan seluruh prosedur memilih bahan, menyimpan, memasak, hingga mendistribusikan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada lima sekolah untuk 3.961 penerima manfaat aman dan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Kepala SPPG Cinere Afif Maulana Rivai saat mengajak awak media meliput aktivitas di SPPG yang dipimpinnya mengemukakan, bahkan sebelum bahan baku datang, pemasok sudah memastikan ada jaminan mutu yang ditandatangani lewat perjanjian kesepakatan bersama.

"Kita langsung ke UMKM pedagangnya untuk menyuplai. Bahan baku yang datang harus grade A, jadi segar. Kalau bahan bakunya ada yang rusak dan kurang bagus, kita sudah MoU dengan mereka untuk segera menukar dengan yang bagus," katanya pada Senin.

SPPG Cinere juga memastikan seluruh tamu yang hadir harus menaati SOP yang telah diterapkan, mulai dari mengisi tamu, cuci tangan sebelum masuk dapur, hingga mengenakan alat pelindung diri (APD) meliputi penutup kepala dan masker.

"Karyawan tidak boleh pakai baju dari luar. Aksesoris, cincin, tidak boleh dibawa dari luar. Oleh karena itu kita menyediakan loker dan ruang ganti. Setelah barang-barang disimpan, memakai APD, apron, dan sandal khusus, baru mereka masuk ke dapur," ujar dia.

Baca juga: Siswa bisa pilih menu MBG sesuai AKG lewat Instagram SPPG Cinere

Lanjut ke prosedur penyimpanan, Afif menegaskan pihaknya telah memisahkan gudang kering dan gudang basah. Untuk gudang basah, suhu normal ketika tidak menyimpan bahan baku harus tetap bawah 25 derajat Celcius. Ketika menyimpan bahan baku, maka disesuaikan dengan bahan-bahan yang disimpan.

Sementara itu, gudang kering berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan yang dapat digunakan hingga seminggu ke depan, misalnya beras, minyak, hingga kecap.

"Bahan-bahan ini juga harus disimpan di atas rak dan diwajibkan tidak menyentuh lantai agar tidak terkena kontaminasi suhu dan serangga-serangga di bawah," ucap Afif.

Untuk proses memasak, SPPG Cinere memiliki SOP tersendiri terkait pisau yang digunakan. Pisau berwarna hijau hanya bisa untuk memotong sayur, pisau merah untuk daging, dan putih untuk buah.

Tempat untuk menanak nasi juga disimpan dalam alat khusus rice steamer, sedangkan untuk penggorengan, dalam sekali masak alat dapat digunakan untuk 800 hingga 1.000 porsi.

Setelah seluruh bahan dimasak, seluruh makanan wajib didinginkan terlebih dahulu selama 1-2 jam untuk menghindari kontaminasi dari panas di dalam ompreng.

Baca juga: SPPG Cinere gandeng puskesmas pastikan kesehatan karyawan terjaga

"Setelah makanan matang, wajib didinginkan 1-2 jam karena makanan panas dapat memicu kontaminasi. Setelah itu, baru dilanjutkan pemorsian sesuai gramasi kecukupan gizi yang dibutuhkan siswa SD-SMA. Ada tiga orang yang harus fokus sesuai dengan makanan di depannya. Satu orang wajib bertanggung jawab untuk menu di depannya, misalnya pemorsi nasi ya hanya untuk nasi, protein ya untuk protein saja," paparnya.

Setelah itu, untuk distribusi diikat per lima ompreng guna memudahkan pengiriman.

"Kami juga mewajibkan seluruh pekerja mengikuti pelatihan keamanan pangan, dan mereka pasti memiliki sertifikat penjamah makanan dari Badan Gizi Nasional (BGN), dinas kesehatan, atau Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," tuturnya.

Kemudian khusus untuk tempat mencuci ompreng, alur petugas diwajibkan melewati bagian belakang dengan jalur sendiri, tidak diperbolehkan lewat dapur.

"Ompreng langsung masuk ke dish waser yang kapasitasnya 40. Ada air panas, bahan kimia dan sabun lapisan khusus pembersih stainless. Dia akan mencuci food tray-nya sampai bersih," ujar Afif.

Setelah itu, tim cuci memastikan mengelap seluruh ompreng yang telah dicuci menggunakan sarung tangan steril dan lap yang juga telah disterilkan.

Baca juga: Koki berbagai SPPG di Jateng ikuti uji sertifikasi kompetensi

Khusus untuk pengolahan limbah, SPPG Cinere juga telah menerapkan pemisahan sampah makanan yang ramah lingkungan, bahkan diberdayakan untuk memberi makan maggot yang bekerja sama dengan kelurahan setempat.

"Di SPPG Cinere, kita ada tempat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang melalui lima kali penyaringan. Di awal ketika ada kotoran, lewat IPAL tersebut, air tidak akan mencemari lingkungan. Ada filter untuk memisahkan kotoran dengan air," kata Afif.

Baca juga: Komisi III DPR apresiasi Polri atas kesuksesan pengelolaan SPPG

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |