Jakarta (ANTARA) - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyatakan dukungan penuh atas penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu), serta mendorong Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) jadi pilar penguatan ekspor industri kecil menengah (IKM).
“Bagi kami, penunjukan Pak Purbaya bukan hanya soal pergantian menteri, tetapi momentum memperkuat fondasi fiskal agar Indonesia mampu bersaing di pasar global. Beliau memiliki rekam jejak yang kuat di bidang makroekonomi, dan kami optimistis komunikasi antara pemerintah dan dunia usaha akan lebih erat,” ujar Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur di Jakarta, Senin.
HIMKI optimistis dengan kepemimpinan Menkeu Purbaya, pemerintah akan menempatkan industri mebel dan kerajinan sebagai sektor strategis ekspor nonmigas. HIMKI menargetkan ekspor mebel dan kerajinan Indonesia mencapai 6 miliar dolar AS pada 2030 dan 10 miliar dolar AS pada 2050.
“Kami siap bersinergi dengan pemerintah. Kunci keberhasilan ada pada kepastian fiskal, insentif hilirisasi, dan pembiayaan ekspor yang kuat. Dengan itu, jutaan tenaga kerja di sektor ini bisa terlindungi dan Indonesia bisa menjadi basis produksi global,” kata Sobur.
HIMKI menyoroti tantangan berat yang dihadapi industri mebel dan kerajinan nasional dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari kebijakan tarif tinggi Amerika Serikat, tekanan geopolitik akibat dinamika BRICS, hingga persaingan ketat dengan Vietnam dan Malaysia.
“Tarif ekspor yang lebih tinggi dibanding pesaing jelas membuat posisi Indonesia kurang kompetitif. Ditambah ketidakpastian global, banyak eksportir yang tertekan arus kasnya karena pembiayaan ekspor masih terbatas,” kata dia.
Dalam konteks tersebut, pihaknya menekankan perlunya penguatan LPEI atau Eximbank Indonesia. Menurut Sobur, LPEI harus diperbesar kapasitas pendanaannya, baik untuk pembiayaan langsung, penjaminan, maupun asuransi ekspor.
“Sebagian besar eksportir kita adalah IKM. Mereka punya produk bagus, buyer siap, tapi terkendala modal kerja. Kalau LPEI diperbesar dan dipermudah, IKM bisa melompat jauh. Inilah bentuk keberpihakan fiskal yang kami harapkan dari Menkeu baru,” ujarnya.
Sobur menambahkan, akses pembiayaan murah dan cepat akan menjadi penguat daya saing industri padat karya dalam negeri.
"Kalau Vietnam bisa menopang industri furniturnya dengan dukungan fiskal kuat, Indonesia tidak boleh kalah. LPEI harus jadi ujung tombak,” katanya lagi.
Baca juga: Menkeu Purbaya yakin ada peluang capai pertumbuhan ekonomi 8 persen
Baca juga: Soal 17+8, Menkeu Purbaya fokus akselerasi pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Himki bidik pasar ekspor furnitur di luar AS
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.