Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan membawa 4,8 juta ton karbondioksida ekuivalen (CO2e) dari 14 proyek pengurangan emisi menjadi salah satu yang akan dipamerkan dalam Konferensi Perubahan Iklim Ke-30 (COP30) di Brasil.
Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Ary Sudijanto di Jakarta, Jumat, mengatakan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim masih menghadapi isu terkait pendanaan, dengan janji pendanaan oleh negara-negara masih banyak yang belum direalisasikan.
Untuk itu, kata dia di dalam perhelatan COP30 di Brasil pada November mendatang, Indonesia akan membawa potensi nilai ekonomi karbon yang ada di Tanah Air untuk dipamerkan ke berbagai pihak.
Baca juga: RI siap gali potensi perdagangan karbon saat COP30 di Brasil
"Indonesia itu ingin mengajukan alternatif. Sekarang kalau memang butuh pendanaan, kenapa kemudian exircising dari carbon pricing ini, dari nilai ekonomi karbon. Jadi tidak usah kemudian minta terus ke negara maju," jelasnya.
Sebelumnya Indonesia sudah memiliki 17 proyek pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dijalankan dalam skema Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism/CDM) yang dimiliki Protokol Kyoto, perjanjian global terkait perubahan iklim yang sudah berakhir pada 2020.
Untuk itu KLH/BPLH kemudian pada hari ini memfasilitasi untuk mempercepat transisi 14 proyek dari 17 proyek yang memenuhi kriteria untuk melakukan transisi ke mekanisme baru di bawah Pasal 6.4 Perjanjian Paris.
Baca juga: KLH fasilitasi transisi 14 proyek karbon ke skema Perjanjian Paris
Total 4,8 juta karbon CO2e hasil pengurangan emisi karbon dari 14 proyek berpotensi diperdagangkan dalam pasar karbon.
Proses transisi itu akan memastikan bahwa emisi GRK yang sudah berhasil dilakukan pengurangan dapat diperdagangkan sesuai dengan skema Perjanjian Paris yang saat ini sudah berlaku.
Beberapa proyek pengurangan emisi itu termasuk sejumlah geotermal, pengolahan biogas dari pengelolaan limbah, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), serta proyek penangkapan gas metana.
"Jadi kita ingin sampaikan ke dunia, ini loh Indonesia sudah exercising semua kanal yang ada dan itu bisa dilakukan. Nanti di COP kami ingin seperti itulah," jelas Ary.
Baca juga: KLH kembangkan versi baru SRN PPI dukung capaian target iklim nasional
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.