Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi berharap pertemuan bilateral dengan Menteri Pembangunan Wanita, Kanak-kanak, dan Kesejahteraan Komuniti Sarawak menjadi momentum penting untuk mendorong kolaborasi berkelanjutan dalam isu-isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Asia.
"Besar harapan pertemuan ini dapat menjadi inspirasi timbal balik praktik baik antara Indonesia dan Sarawak. Kami sangat terbuka terhadap rencana aksi dan kerja sama yang lebih konkret. Semoga hubungan baik yang telah terjalin dapat terus berkembang untuk kemajuan bersama," kata Menteri PPPA Arifah Fauzi di Jakarta, Sabtu.
Hal itu dikatakannya saat menerima kunjungan Menteri Pembangunan Wanita, Kanak-kanak, dan Kesejahteraan Komuniti Sarawak, Dato Sri Hajah Fatimah Abdullah beserta delegasi.
Menteri Arifatul Choiri Fauzi menyampaikan bahwa KemenPPPA menginisiasi tiga program, yakni gerakan Ruang Bersama Indonesia (RBI), penguatan Call Center SAPA 129, dan pengembangan Satu Data Perempuan dan Anak berbasis desa sebagai upaya mendekatkan layanan dan intervensi yang berbasis bukti.
"Kami ingin membangun episentrum pembangunan dari desa yang menjawab persoalan perempuan dan anak secara langsung dan berkelanjutan. Sedangkan untuk mendukung layanan bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, KemenPPPA menyediakan berbagai jalur pengaduan, seperti Call Center SAPA 129, layanan langsung di kantor KemenPPPA, maupun UPTD PPA di daerah," katanya.
Sementara Menteri Pembangunan Wanita, Kanak-kanak, dan Kesejahteraan Komuniti Sarawak, Dato Sri Hajah Fatimah Abdullah menyampaikan apresiasi atas kesempatan bertukar pengalaman dengan Menteri PPPA.
Dato Sri Hajah Fatimah Abdullah juga menekankan komitmen Kerajaan Sarawak dalam memastikan hak pendidikan bagi semua anak, termasuk anak-anak dari keluarga pekerja asing yang tinggal di ladang-ladang.
Baca juga: MenPPPA optimistis target TPAK perempuan 70 persen lewat care economy
Baca juga: Optimalkan potensi perempuan, KemenPPPA bentuk Pokja Ekonomi Perawatan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.