Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat menembus level 8.025,18 seiring dengan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang cenderung longgar (dovish).
IHSG ditutup menguat 67,48 atau 0,85 persen ke posisi 8.025,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,28 poin atau 1,03 persen ke posisi 815,22.
“Impact-nya sepertinya sangat positif, saat ini sudah menembus 8.000, pasar merespon positif kebijakan yang pro-growth saat ini dilakukan oleh Pemerintah dan BI,” ujar Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan September 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin (bps), sehingga kini berada di level 4,75 persen.
Suku bunga deposit facility juga diputuskan turun 50 bps menjadi di level 3,75 persen. Sementara, suku bunga lending facility diputuskan untuk turun 25 bps menjadi di level 5,5 persen.
“Ke depan, BI akan terus mencermati prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI-Rate dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Dari mancanegara, pelaku pasar semakin optimistis bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan memangkas suku bunga acuannya, berdasarkan CME Fedwatch, probabilitas pemangkasan 25 bps sebesar 95 persen.
Di sisi lain, pelaku pasar juga memantau perundingan dagang antara AS dan China di Spanyol, yang mana kedua negara mencapai kesepakatan kerangka kerja untuk mengalihkan kepemilikan TikTok di bawah kendali AS.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan antara AS dan China untuk tetap mengoperasikan TikTok di AS, dan mengharuskan aset TikTok di AS ditransfer dari ByteDance AS ke pemilik di AS. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan berpidato pada Jumat (19/9) untuk menyelesaikan persyaratan.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor industri yang menguat sebesar 2,90 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor kesehatanyang naik masing-masing sebesar 2,46 persen dan 0,86 persen.
Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku yang melemah 0,14 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NASI, AISA, KOKA, HOKI, dan KOCI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni OKAS, ITMA, BULL, CENT, dan RELI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.158.573 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 44,23 miliar lembar saham senilai Rp18,25 triliun. Sebanyak 360 saham naik, 318 saham menurun, dan 124 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 78,27 poin atau 0,17 persen ke 44.824,00, indeks Hang Seng menguat 469,88 poin atau 1,78 persen ke 26.908,39, indeks Shanghai menguat 14,48 poin atau 0,37 persen ke 3.876,34, dan indeks Strait Times melemah 15,53 poin atau 0,36 persen ke 4.322,21.
Baca juga: Rupiah menguat di Rp16.437 per dolar AS seiring pemangkasan BI-Rate
Baca juga: Harga emas Antam-Galeri24-UBS di Pegadaian Rabu ini kompak naik
Baca juga: BI: BI-Rate turun jadi 4,75 persen untuk dorong pertumbuhan ekonomi
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.