Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat seiring masih terbukanya negosiasi tarif resiprokal antara pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup menguat 3,46 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.904,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,14 poin atau 0,67 persen ke posisi 762,36.
“Hanya sedikit negara berhasil mencapai kesepakatan dagang dengan AS dalam waktu singkat yang diberikan,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Presiden AS Donald Trump telah menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) yang secara resmi memundurkan batas waktu (deadline) pemberlakuan tarif timbal balik (reciprocal tariff) menjadi tanggal 1 Agustus 2025, dari sebelumnya tanggal 9 Juli 2025.
Indonesia mendapatkan surat dari Trump yang menyatakan akan dikenakan tarif sebesar 32 persen. Apabila Indonesia memberlakukan tarif balasan kepada AS maka tarif akan dinaikkan, sebaliknya, apabila Indonesia atau perusahaan dari Indonesia memproduksi produk di AS tidak akan dikenakan tarif.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan bertolak ke AS pada Selasa, 8 Juli 2025 ini, guna melanjutkan proses negosiasi tarif resiprokal dengan AS.
Airlangga bakal menghadiri pertemuan dengan perwakilan Pemerintah AS untuk mendiskusikan keputusan tarif 32 persen yang tetap diberlakukan per 1 Agustus mendatang. Pemerintah masih mengupayakan untuk proses negosiasi dengan AS.
“Karena masih tersedia ruang untuk merespons sebagaimana yang disampaikan oleh Pemerintah AS, Pemerintah Indonesia akan mengoptimalkan kesempatan yang tersedia demi menjaga kepentingan nasional ke depan,” ujar Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto.
Di sisi lain, kebijakan tarif resiprokal Trump telah memicu kekhawatiran inflasi, sehingga semakin mempersulit jalan bagi bank sentral AS The Fed untuk menurunkan suku bunga acuannya.
Risalah rapat Federal Reserve (Fed Minutes) Juni 2025 dijadwalkan dirilis pada Rabu (09/07), seharusnya mampu memberikan lebih banyak petunjuk mengenai arah dan prospek kebijakan.
Para pelaku pasar melihat sekitar 95 persen probabilitas bahwa suku bunga tidak berubah pada Juli 2025, sementara peluang untuk penurunan suku bunga pada bulan September mendekati 60 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat yaitu sektor infrastruktur naik sebesar 1,14 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang baku yang naik masing-masing sebesar 1,03 persen dan 0,63 persen.
Sedangkan tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor keuangan paling dalam minus 0,71 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor barang konsumen non primer yang turun masing-masing sebesar 0,64 persen dan 0,38 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ASPR, PSAT, NICE, TRJA, dan ARTA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MFIN, ASDM, VINS, IOTF, dan GTBO.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.080.789 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,30 miliar lembar saham senilai Rp11,08 triliun. Sebanyak 276 saham naik, 308 saham turun, dan 209 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 140,82 poin atau 0,36 persen ke 39.728,50, indeks Hang Seng menguat 260,13 poin atau 1,09 persen ke 24.148,48, indeks Shanghai naik 24,35 poin atau 0,70 persen ke 3.497,78, dan indeks Strait Times menguat 16,58 poin atau 0,43 persen ke 4.078,64.
Baca juga: Harga emas Antam hari ini naik Rp5.000 ke angka Rp1,906 juta/gram
Baca juga: Bapanas: Harga cabai rawit Rp66.279/kg, bawang merah Rp42.628/kg
Baca juga: Rupiah melemah seiring Trump tetap kenakan tarif 32 persen terhadap RI
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.