Jakarta (ANTARA) - Organisasi Anti-Doping Indonesia atau IADO memberikan edukasi anti-doping untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para atlet dan pelatih dari Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) agar tidak terjerat dalam kasus penggunaan zat terlarang atau doping.
"Edukasi anti doping ini sangat penting karena kita semua ingin cabang menembak terus berprestasi tanpa terhambat masalah doping, apalagi akan menghadapi SEA Games 2025," kata Ketua Umum IADO Gatot S Dewa Broto ketika dikonfirmasi melalui saluran telpon di Jakarta, Kamis.
Sebanyak 54 atlet dan lima pelatih mendapat edukasi terkait ruang lingkup anti-doping dan pengisian Wherebouts atlet yang masuk dalam Registered Testing Pool (RTP) dan Testing Pool (TP) yang disampaikan oleh perwakilan dari Direktorat Testing IADO di Lapangan Tembak Perbakin, Jakarta.
Baca juga: IADO ambil 1.543 sampel tes doping sepanjang 2024
Gatot mengatakan, edukasi tersebut merupakan langkah penting dalam menyiapkan atlet untuk berprestasi dengan mulus ketika mengikuti ajang SEA Games 2025 maupun berbagai kejuaraan internasional lainnya.
Seluruh atlet yang bertanding, kata dia, diwajibkan memiliki sertifikat ADEL (Anti-Doping Education and Learning) serta mengisi Whereabouts melalui aplikasi Athlete Central.
Ia mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan Ketua Umum Perbakin Siswanto, pihaknya memahami bahwa Perbakin menaruh perhatian yang tinggi terhadap pencegahan kasus doping.
Cabang menembak Indonesia, kata dia, juga menorehkan prestasi gemilang pada SEA Games Kamboja 2023 dengan mengoleksi 8 medali emas, 6 perak, dan 2 perunggu, sehingga Perbakin ingin terus menjaga prestasi tersebut pada SEA Games 2025 di Thailand tanpa adanya hambatan.
Baca juga: Menembak raih dua emas dan satu perak pada hari pertama lomba
Oleh sebab itu, kegiatan edukasi dari IADO disambut dengan antusiasme yang tinggi agar para atlet dan pelatih memahami hal-hal yang harus dihindari untuk mencegah kasus doping.
"Jadi dengan edukasi ini para atlet dan pelatih tidak mengkonsumsi makanan sembarangan atau obat tertentu yang tidak diketahui unsur-unsur yang terkandung di dalamnya," katanya.
Gatot menambahkan, pihaknya terus akan meningkatkan kegiatan edukasi bagi insan olahraga di Tanah Air agar semakin banyak yang memahami regulasi anti-doping.
"Kami ingin agar lahir generasi atlet muda berprestasi tanpa doping, yang patuh mengisi Whereabouts dan menjaga integritas olahraga," katanya.
Baca juga: IADO ciptakan himne untuk kampanye olahraga bersih dari doping
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.