Humaniora sepekan, presiden hadiri May Day dan perundungan dalam PPDS

5 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita humaniora sepekan yang masih menarik untuk dibaca, mulai dari presiden hadiri May Day di Monas hingga Menkes ungkap 632 kasus praktik perundungan dan pungli dalam PPDS.

1. Kepala BGN respons kasus keracunan MBG di Bandung dan Tasikmalaya

Badan Gizi Nasional (BGN) mengusut tuntas dan mengevaluasi menyeluruh kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa sejumlah siswa di wilayah Bandung dan Tasikmalaya, Jawa Barat.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini

Baca juga: Kepala BGN respons kasus keracunan MBG di Bandung dan Tasikmalaya

2. Peringati Hardiknas, Mendikdasmen berpesan jangan putus sekolah

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memberi pesan agar anak-anak dari keluarga prasejahtera jangan sampai mengalami putus sekolah karena pihaknya berupaya untuk terus membantu penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini

Baca juga: Peringati Hardiknas, Mendikdasmen berpesan jangan putus sekolah

3. Presiden hadiri May Day di Monas, temui langsung ratusan ribu buruh

Presiden Prabowo Subianto menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Kamis, untuk menemui langsung ratusan ribuan buruh dari beberapa konfederasi serikat buruh di Indonesia.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini

Baca juga: Presiden hadiri May Day di Monas, temui langsung ratusan ribu buruh

4. Menkes ungkap 632 kasus praktik perundungan dan pungli dalam PPDS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap temuan 632 kasus praktik perundungan dan dugaan pungutan liar (pungli) yang marak terjadi dalam program pendidikan dokter spesialis (PPDS) dari berbagai rumah sakit dan institusi pendidikan di Indonesia.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini

Baca juga: Menkes ungkap 632 kasus praktik perundungan dan pungli dalam PPDS

5. Mata pelajaran AI dan Coding tinggal tunggu Peraturan Menteri

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyatakan penerapan mata pelajaran kecerdasan buatan (AI) dan Coding sebagai bagian dari kurikulum pilihan di jenjang sekolah dasar hingga menengah tinggal menunggu Peraturan Menteri.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini

Baca juga: Mata pelajaran AI dan Coding tinggal tunggu Peraturan Menteri

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |