Hippindo: Rojali di mal bukan masalah, yang penting datang dulu

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyebut fenomena rombongan jarang beli atau yang dikenal dengan istilah Rojali di pusat perbelanjaan bukan sebuah masalah besar.

Menurut Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah, saat ini hal yang paling penting adalah sebuah upaya untuk membangun ketertarikan konsumen ke pusat perbelanjaan.

"Rojali itu nggak apa-apa. Yang penting datang dulu, kita sepakat itu," ujar Budihardjo di Jakarta, Kamis.

Ia menyampaikan bahwa membuat konsumen untuk mau melakukan transaksi merupakan tugas para peritel, seperti membuat promosi, memberikan diskon, hingga pengalaman menarik lainnya.

Lebih lanjut, Budihardjo mengatakan para pengusaha memahami bahwa saat ini masyarakat lebih selektif dalam berbelanja.

Oleh karena itu, ia berharap adanya kerja sama atau kolaborasi di seluruh sektor untuk bisa mendorong transaksi di pusat perbelanjaan.

"Minimal minum deh, beli Aqua atau beli Chiki lah ya. Karena situasi, kita tahu saat ini sangat susah mendatangkan orang (ke pusat perbelanjaan) setelah COVID," katanya.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, di Jakarta, Kamis (7/8), menyampaikan omnichannel atau penjualan yang mengintegrasikan antara luring dan daring merupakan salah satu solusi untuk mengatasi fenomena rombongan jarang beli atau yang dikenal dengan Rojali.

Budi menjelaskan, konsumen memiliki hak untuk memilih berbelanja di toko fisik atau melalui niaga elektronik (e-commerce). Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Rojali merupakan hal yang wajar.

Dengan perkembangan digital, toko fisik diharapkan juga mampu memiliki toko daring. Menurutnya, kebanyakan masyarakat melihat produk secara langsung di toko, dan melakukan pembelian melalui niaga elektronik.

Baca juga: Ekonom: Penyebab mal sepi karena perubahan gaya hidup serba digital

Baca juga: Wamendag bersama berbagai asosiasi bahas solusi "Rohana" dan "Rojali"

Baca juga: Mendag: Omnichannel jadi solusi untuk mengatasi fenomena rojali

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |