Jakarta (ANTARA) - Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pembawa anak dengan kondisi tertidur di sekitar Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur sempat menangis histeris hingga dibela oleh preman sekitar saat hendak dijaring oleh petugas.
"Selang beberapa menit (saat penjaringan), pengemis berteriak-teriak menangis histeris membuat masyarakat bahkan preman di area tersebut membela pengemis," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Rizqon Hermawan saat dihubungi ANTARA di Jakarta Timur, Senin.
Ia menjelaskan, petugas Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Timur melalui Satuan Tugas (Satgas) Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Posko Buaran melakukan penjaringan pengemis, Minggu (25/5) malam.
Rizqon menyebut, pengemis itu masih memiliki suami yang merupakan sopir angkot. Saat pengemis tersebut menangis, petugas langsung dikerumuni preman di area tersebut.
"Preman di area tersebut membela pengemis itu. Petugas pun dikerumuni preman di area tersebut. Jadi, pengemis tersebut sudah 'diback up' (dilindungi) preman di lingkungan sekitar bahkan terjadi kericuhan," ujar Rizqon.
Baca juga: Pemkot Jaktim pantau PMKS bawa anak tidur di stasiun
Lalu, petugas hanya memberikan edukasi dan menyuruh pengemis itu pergi dari Stasiun Klender Baru untuk menghindari kericuhan yang semakin meluas dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tidak kami jaring karena petugas menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pengemis sudah tidak kooperatif. Petugas hanya mengedukasi, menghalau dan langkah-langkah selanjutnya petugas akan memonitor secara berkala," jelas Rizqon.
Adapun Laporan tersebut sudah dia terima berulang kali melalui manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management/CRM). Petugas juga sudah berulang kali menghalau pengemis yang dimaksud.
Sebelumnya, warga mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) menertibkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang membawa anak di wilayah Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur.
Hal tersebut dikatakan warga asal Duren Sawit, Syahrul Pratama (27) yang beberapa kali melihat ibu-ibu menggendong anaknya yang tertidur duduk di pinggir tangga Stasiun Klender Baru sambil mengemis.
Baca juga: Warga desak Pemkot Jaktim tertibkan PMKS bawa anak
"Harus ditindaklanjuti kalau memang benar anaknya dikasih obat tidur, harus dicek sama Pemerintah Kota Jakarta Timur. Biar tak menjamur juga tindakan salah seperti ini," kata Syahrul.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025