Jakarta (ANTARA) - Pengusaha sekaligus adik kandung dari Presiden Prabowo Subianto, Hashim S. Djojohadikusumo, berterima kasih kepada Ketua Sasakawa Peace Foundation (SPF) Tohei Sasakawa karena berperan besar dalam pembebasan Arnold Putra dari Myanmar.
Menurut Hashim, Sasakawa berhasil membebaskan Arnold lantaran mempunyai koneksi yang kuat terhadap pemerintahan Myanmar.
"Melalui perkenalan yang saya fasilitasi antara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Bapak Sjafrie Sjamsoeddin, dengan Bapak Sasakawa, yang memiliki hubungan dekat dengan pimpinan militer Myanmar, terbuka jalan untuk penyelesaian kasus ini secara damai dan bermartabat," kata Hashim dalam siaran pers resmi yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
Setelah bertemu dengan Sjafrie, Sasakawa langsung terbang ke Myanmar untuk bertemu dengan para petinggi militer. Dalam pertemuan itu lah terjadi diskusi antara Sasakawa dan petinggi Militer Myanmar membahas pembebasan Arnold.
Setelah melewati proses pendekatan ala Sasakawa, Arnold pun pada akhirnya berhasil dibebaskan.
"Bangsa Indonesia berterima kasih kepada Tohei Sasakawa, seorang tokoh nasional dan filantropis Jepang yang telah menunjukkan empati dan solidaritas lintas negara," ucap Hashim.
"Semoga kerja sama ini menjadi landasan yang lebih kuat bagi hubungan kemanusiaan dan diplomasi di kawasan Asia," tambahnya.
Untuk diketahui, Arnold Putra yang dikenal sebagai selebgram, telah ditahan oleh otoritas Myanmar sejak 20 Desember 2024.
Arnold dituduh memasuki wilayah Myanmar secara ilegal melalui perbatasan Thailand dan melakukan interaksi dengan kelompok bersenjata yang dikategorikan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah militer Myanmar, seperti People’s Defense Force (PDF) dan Karen National Liberation Army (KNLA).
Atas tuduhan tersebut, Arnold sempat dijerat dengan pelanggaran Undang-Undang Imigrasi 1947, Undang-Undang Anti-Terorisme, serta Undang-Undang Perkumpulan Terlarang Pasal 17(2), dan divonis tujuh tahun penjara di Insein Prison, Yangon.
Baca juga: Kemhan berhasil pulangkan Arnold Putra yang sempat ditahan di Myanmar
Baca juga: Diberi amnesti, WNI selebgram yang dipenjara di Myanmar dideportasi
Pewarta: Walda Marison
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.