Jakarta (ANTARA) - Pendiri Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Aniza Mardi Santosa berharap para penderita kanker, termasuk anak-anak penderita kanker senantiasa diberi kemudahan dalam proses pengobatan dan memperoleh kesembuhan.
"Semoga apa yang bisa dikerjakan untuk mereka (penderita kanker), termasuk untuk anak ya, dimudahkan, dan mereka selalu diberi kemudahan dalam pengobatan dan memperoleh penyembuhan," kata Aniza Mardi Santosa di Jakarta, Selasa.
Hal itu dikatakannya menanggapi Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap 4 Februari.
Aniza Mardi Santosa bersama sahabatnya, Ira, mendirikan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia pada 2006. Yayasan ini berlokasi di kawasan Percetakan Negara, Jakarta Pusat.
Lokasi yayasan yang disebut Rumah Kita merupakan rumah singgah untuk para pasien anak penderita kanker selama mereka menjalani proses pengobatan dan perawatan.
Selain sebagai rumah singgah, Rumah Kita juga menyediakan fasilitas pendidikan formal bagi pasien anak penderita kanker.
Sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan pemerintah telah menyusun Rencana Aksi Nasional guna penanganan empat kanker prioritas, meliputi eliminasi kanker leher rahim serta untuk menurunkan keparahan kanker payudara, kanker paru, kanker usus, dan kanker-kanker lain.
"Tujuan program adalah downstaging atau menurunkan stadium saat didiagnosa pertama kali, sehingga angka kesintasannya dapat ditingkatkan dan mengurangi biaya pengobatan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Siti Nadia Tarmizi menyampaikan pada kanker dewasa, angka kematian masih 70 persen. Artinya, tingkat keselamatan masih sangat rendah.
Sedangkan pada kanker anak, hampir 70-80 persen berakhir pada kematian setelah ditemukan, karena umumnya ditemukan pada stadium 3 atau 4.
Baca juga: MPR: Perkuat solidaritas guna pencegahan-pengobatan kanker lebih baik
Baca juga: Wamenkes imbau masyarakat manfaatkan PKG untuk deteksi dini kanker
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025