Denpasar (ANTARA) -
Pendiri jenama aksesori Tulola yang juga aktris Happy Salma mengangkat budaya Nusantara dalam koleksi perhiasan baru 2025 dengan menggandeng seniman perak asal Desa Taro, Kabupaten Gianyar, Bali.
“Tidak hanya bentuk fisik, budaya itu sesuatu yang ada di dalam batin, pola pandang hidup dan juga identitas,” kata Happy Salma di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis.
Artis berusia 45 tahun itu menggandeng seniman salah satunya Made Arsanata yang memadukan teknik tatah atau memahat perhiasan salah satunya berbahan perak.
Teknik tersebut biasanya untuk menciptakan ornamen khusus upacara keagamaan dan adat di Bali seperti pratima atau arca sakral hingga keris.
Total ada puluhan jenis perhiasan dengan tema identitas dengan empat motif yaitu mencerminkan alam seperti keindahan flora dan fauna atau motif warisan dan motif komunitas atau lingkungan yang tercermin melalui anyaman.
Selain itu, motif dunia baru yang menekankan karakter diri dengan mengambil kutipan karya sastra Pramoedya Ananta Toer, serta motif warisan untuk generasi masa mendatang yakni desain bebatuan kristal.
Baca juga: Happy Salma harapkan keseimbangan tata ruang di Bali
Koleksi tahun ini berbeda dengan 2024 yang saat itu mengangkat ornamen tarian tradisional Indonesia.
Jenama itu sejak 2007 sudah mengeluarkan 18 koleksi yang terinspirasi dari berbagai ide spontan bersama pendiri lainnya yakni Sri Luce Rusna yang mengakui Bali menjadi inspirasi yang hidup dalam berkarya.
“Alam, budaya, dan kehangatan manusianya memberi napas dalam setiap karya,” ucap Sri Luce.
Selain seniman lokal, sebanyak enam pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga gandeng untuk mendorong industri perhiasan tanah air itu.
Sementara itu, seniman Made Arsanata mengaku kolaborasi tersebut memberikan wadah pengembangan lebih luas khususnya perajin perak dari Desa Taro.
“Desa kami juga dikenal ciri khas perak. Dengan kolaborasi ini sekaligus meningkatkan kesadaran generasi muda untuk menghargai tradisi dan seni budayanya,” ucapnya.
Baca juga: Happy Salma ungkap tantangan di balik pentas teater Bunga Penutup Abad
Baca juga: Simplifikasi regulasi pajak emas untuk mendorong investasi
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.