Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) Ita Yuliati berharap peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-42 menjadi momentum kebangkitan olahraga gimnastik di Indonesia, menjelang Kejuaraan Dunia Gimnastik Artistik 2025 yang akan diadakan di Indonesia Arena pada 19-25 Oktober.
“Harapan kami Haornas ini bukan sekadar ajang tahunan, tetapi juga menjadi tonggak kebangkitan olahraga nasional untuk masa depan yang lebih jaya,” kata Ita kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Indonesia akan menjadi tuan rumah 53rd Artistic Gymnastics World Championships 2025. Ajang bergengsi itu juga menjadi kualifikasi menuju Olimpiade Los Angeles 2028.
Menurut Ita, ajang ini diikuti ratusan pesenam terbaik dari berbagai dunia, termasuk peraih medali emas kejuaraan dunia dan piala dunia dari Amerika Serikat, Filipina, dan Brasil.
FGI juga mempersiapkan atlet terbaik Indonesia untuk tampil dalam kejuaraan dunia tersebut.
Baca juga: Dito ucapkan selamat Haornas lewat media sosial
Dari nomor Men’s Artistic Gymnastics (MAG), Indonesia mengandalkan Abiyu Raffi (Riau), M. Aprizal (Riau), Agung Suci Tanto Akbar (Riau), Naufal Takdir Albari (Jawa Timur), dan Satria Tri Wira Yudha (Jawa Tengah).
Sementara pada sektor Women’s Artistic Gymnastics (WAG), tampil Salsabilla Hadi Pamungkas (Jawa Timur), Alarice Mallica Vilobianne F.P (DKI Jakarta), dan Ameera Rahmajanni Hariadi (DKI Jakarta).
“Pembinaan atlet terus berjalan, persiapan terus kami matangkan,” ujar Ita.
Haornas ke-42 diperingati setiap 9 September dan kali ini mengusung tema “Olahraga Satukan Kita” yang dimaknai sebagai upaya menjadikan olahraga bukan hanya sarana meraih prestasi, tapi juga memperkokoh persatuan bangsa.
Tagline itu juga selaras dengan momentum 80 Tahun Kemerdekaan RI dan semangat Astacita Presiden Republik Indonesia, yang mendorong peningkatan kualitas manusia Indonesia melalui gaya hidup sehat.
Baca juga: Haornas momentum benahi olahraga Indonesia
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
