Hamas konsultasi proposal gencatan senjata untuk akhiri agresi Israel

2 months ago 17

Gaza, Palestina (ANTARA) - Hamas pada Rabu (2/7) mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan konsultasi untuk membahas proposal gencatan senjata di Gaza yang diajukan oleh para mediator.

Kelompok militan Palestina tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "bertindak dengan rasa tanggung jawab yang tinggi" dan mengadakan konsultasi mengenai usulan mediator untuk mencapai kesepakatan yang memastikan berakhirnya agresi Israel, penarikan pasukan Israel, dan penyaluran bantuan kemanusiaan darurat ke Jalur Gaza.

"Mediator sedang melakukan upaya intensif untuk menjembatani perselisihan antara kedua belah pihak, mencapai kesepakatan kerangka kerja, dan memulai putaran baru negosiasi serius," kata kelompok pejuang tersebut.

Warga Palestina berdoa untuk para korban yang tewas dalam serangan udara Israel di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, 1 Juli 2025. (Foto oleh Mahmoud Zaki/Xinhua)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Selasa (1/7) bahwa Israel telah menyetujui syarat gencatan senjata selama 60 hari dan mendesak Hamas untuk menerima kesepakatan tersebut.

"Saya harap, demi kebaikan Timur Tengah, Hamas menerima kesepakatan ini, karena situasinya tidak akan membaik, ITU HANYA AKAN SEMAKIN BURUK," tulis Trump dalam unggahannya di Truth Social.

Warga Palestina membawa barang-barang mereka dan melarikan diri dari lingkungan al-Tuffah di bagian timur Kota Gaza pada 29 Juni 2025. (Foto oleh Rizek Abdeljawad/Xinhua)

Dalam beberapa bulan terakhir, Hamas dan Israel telah mengadakan beberapa putaran negosiasi tidak langsung, tetapi belum ada kesepakatan gencatan senjata final yang tercapai.

Dalam pembicaraan sebelumnya, Hamas menuntut penghentian perang sepenuhnya, sementara Israel bersikeras pada gencatan senjata sementara.

Presiden AS Donald Trump berbicara kepada pers di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat, pada 1 Juli 2025. (Xinhua/Hu Yousong)


Israel melanjutkan kampanye militernya di Gaza pada 18 Maret, mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan.

Sejak itu, setidaknya 6.454 warga Palestina tewas dan 22.551 lainnya luka-luka, menurut data yang dirilis oleh otoritas kesehatan Gaza pada Rabu.

Jumlah warga Palestina yang tewas sejak konflik meletus pada Oktober 2023 meningkat menjadi 57.012 orang, dengan 134.592 orang lainnya terluka, kata otoritas kesehatan.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |