Ternate (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara mengatakan Gunung Dukono melontarkan abu vulkanik hingga setinggi 800 meter dari atas puncak gunung, Sabtu pagi.
"Tadi sekitar pukul 06.49 WIT dengan tinggi kolom abu teramati setinggi 800 meter,"kata petugas PGA Dukono Bambang Sugiono dalam keterangan diterima di Ternate, Sabtu.
Saat erupsi Gunung Dukono terlihat kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut.
Dia menjelaskan erupsi Gunung Dukono ini terekam di seismogram dengan amplitudo maximum 7 mm dan durasi 83.34 detik.
"Saat ini kondisi gunung api setinggi 1.087 meter dari permukaan laut itu masih berada pada status Level II atau Waspada," ujarnya.
Baca juga: Semeru empat kali erupsi dengan tinggi letusan hingga 800 meter
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat sekitar Gunung Dukono, pengunjung, dan wisatawan tidak beraktivitas berupa pendakian atau mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 kilometer.
"Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin sehingga area landaian abunya tidak tetap," kata dia.
Dia meminta masyarakat sekitar Gunung Dukono selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk digunakan saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik di sistem pernafasan.
Sehari sebelumnya, Petugas Pos PGA Dukono Kabupaten Halmahera Utara melaporkan adanya asap putih keluar dari puncak Gunung Dukono itu, bukan letusan melainkan dampak curah hujan sehingga mengeluarkan asap putih tebal.
Bambang Sugiono mengatakan secara visual Gunung Dukono sekitar pukul 07.05 WIT berasap putih tebal teramati setinggi tinggi 800 meter yang condong ke arah barat laut.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki lontarkan abu setinggi 1.000 meter
Baca juga: Gunung Marapi kembali erupsi dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter
Baca juga: Badan Geologi: Waspada potensi erupsi Gunung Awu di Sulut
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
