Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyerukan kepada seluruh masyarakat di Maluku, khususnya Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, untuk mengedepankan persaudaraan dan menghentikan segala bentuk pertikaian antarwarga yang memicu konflik sosial.
"Perdamaian adalah fondasi utama bagi kehidupan kita di Maluku. Saya mengajak semua pihak khususnya masyarakat Kailolo dan Kabauw untuk menahan diri, saling menghormati, dan mengutamakan dialog demi menjaga keutuhan persaudaraan," kata Gubernur Hendrik di Ambon, Rabu.
Hal itu dikatakan Hendrik menanggapi bentrokan yang terjadi antara masyarakat Desa Kailolo dan Desa Kabauw, Pulau Haruku, yang dipicu kasus penganiayaan oleh orang tak dikenal terhadap seorang warga Desa Kabauw di wilayah Wainana, Desa Kailolo
Dalam peristiwa bentrokan tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia, sementara lima orang korban lainnya mengalami luka-luka.
Menurut Hendrik, peristiwa ini bukan hanya melukai orang yang terlibat langsung, tapi juga seluruh masyarakat Maluku yang kental dengan budaya persaudaraan dan kekeluargaan.
Ia menegaskan bahwa konflik hanya membawa kerugian bagi masyarakat, baik dari segi keamanan, pendidikan, maupun ekonomi.
Baca juga: Pangdam Pattimura mengajak warga Haruku berkontribusi bangun Maluku
Oleh karena itu, Gubernur meminta para tokoh adat, agama, dan pemuda di Pulau Haruku untuk mengambil peran aktif dalam merajut kembali hubungan sosial yang sempat terganggu akibat insiden pertikaian tersebut.
"Tokoh-tokoh masyarakat memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi penyejuk di tengah masyarakat. Jangan biarkan konflik kecil merusak tatanan hidup yang sudah kita bangun bersama selama ini," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Maluku, lanjut Hendrik, akan berkoordinasi dengan aparat keamanan, pemerintah kabupaten, dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk memastikan situasi tetap kondusif.
Baca juga: KSP nyatakan konflik Pelauw-Kariuw selesai, pulangkan 1.245 pengungsi
Ia juga menegaskan bahwa langkah-langkah mediasi dan rekonsiliasi akan terus didorong agar warga bisa kembali hidup rukun.
"Maluku dikenal sebagai daerah dengan semboyan Pela Gandong yang menekankan persaudaraan abadi. Nilai ini harus terus kita junjung agar tidak tergantikan oleh kebencian," tutur Hendrik.
Gubernur Hendrik menambahkan pemerintah daerah berkomitmen memberikan dukungan bagi upaya pemulihan sosial serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak, termasuk layanan kesehatan, pendidikan, dan pemulihan ekonomi.
"Saya berharap semua pihak kembali merajut perdamaian karena hanya dengan kebersamaan, Maluku bisa maju dan sejahtera," kata Hendrik menegaskan.
Baca juga: 11 Desa di Maluku tengah deklarasi damai akhiri konflik antardesa
Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.