Gubernur Khofifah ajak guru terapkan empat konsep pendidikan

1 week ago 6

Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para guru untuk menerapkan empat konsep pendidikan dalam proses belajar mengajar, yakni tadris (pembelajaran), ta'lim (pengajaran), tarbiyah (pengasuhan), dan ta'dib (kesantunan).

"Empat konsep pendidikan ini penting untuk diterapkan agar membentuk peserta didik yang berakhlakul karimah," kata Khofifah saat Safari Ramadhan Pendidikan Tahun 2025/1446 H Korwil III Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di SMKN 5 Surabaya dalam keterangan di Surabaya, Sabtu.

Menurut Khofifah, sebagian besar guru telah menjalankan konsep ta'lim dan tadris melalui proses transfer of knowledge. Namun, masih diperlukan penguatan dalam aspek tarbiyah, yaitu pengasuhan yang mencakup bimbingan dan pembentukan karakter.

Baca juga: Gubernur Khofifah minta guru berinovasi cetak generasi emas 2045

"Proses tarbiyah akan lebih mudah diterapkan di sekolah berasrama (boarding school) karena lingkungan mendukung kedisiplinan, kesantunan, kesederhanaan, serta ihtiram atau sikap saling menghormati," ujarnya.

Selain itu, konsep ta'dib, yakni pembinaan akhlak atau budi pekerti, juga perlu ditekankan agar siswa tidak hanya memperoleh ilmu, tetapi juga memiliki adab dan sopan santun yang baik.

Khofifah yakin bahwa para guru telah berupaya menerapkan konsep-konsep tersebut dengan penuh keikhlasan.

Baca juga: Khofifah sebut guru bahasa daerah ujung tombak pembangunan karakter

"Ada janji keberkahan, kemuliaan, dan pahala bagi para guru yang tulus dalam mendidik anak bangsa," katanya.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa Kementerian Agama tengah menyiapkan kurikulum cinta, yang bertujuan menanamkan nilai kasih sayang dan mencegah kebencian di lingkungan pendidikan.

Dalam konteks ini, ia mengajak para guru untuk merangkul dan membimbing siswa yang menunjukkan perilaku kurang baik, seperti perundungan (bullying), agar tidak semakin terisolasi.

Baca juga: Dindik Jatim: Guru BK harus jadi pencegah masalah remaja

"Akarnya adalah cinta. Kurikulum ini bertujuan membangun suasana kasih sayang di antara sesama agar tidak ada kebencian maupun tindakan yang mencederai," katanya.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |