Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster meresmikan sekaligus melaspas atau upacara peresmian secara Hindu Pura Santa Citta Bhuwana.
Koster dalam keterangannya di Denpasar, Minggu, mengatakan pura yang terletak di daratan Eropa Barat yaitu Belanda ini merupakan pura pertama di benua tersebut yang dibangun secara gotong royong.
“Pura ini merupakan pura pertama di Eropa yang dibangun komunitas masyarakat Bali secara gotong royong, material untuk pembangunan pura pun didatangkan langsung dari Bali,” kata dia.
Atas rasa bangga dan bersyukurnya, Gubernur Bali ikut andil mendukung biaya melaspas yang menghadirkan sulinggih serta pemangku dan seluruh rangkaian upacara.
Baca juga: Mengenal lebih dekat Hari Raya Galungan, beserta sejarahnya
Ia mengapresiasi kehadiran Pura Santa Citta Bhuwana yang menjadi gambaran kegigihan dan semangat gotong royong tinggi hingga bisa menuntaskan pura dan diupacarai tepat saat Hari Raya Kuningan.
"Saya berharap pura ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat Bali di Belanda, serta dirawat sehingga memberi manfaat untuk selamanya, tidak saja untuk kepentingan hari raya tetapi sebagai wahana berkumpul mengembangkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan sesama masyarakat Bali sebagai bentuk dedikasi kepada bangsa dan negara Indonesia," ujarnya.
Dalam peresmian pura pertama di Eropa tepatnya di Kallankote, Belanda, itu turut hadir Duta Besar RI untuk Belanda Mayerfas.
Mayerfas mengatakan peresmian pura ini tidak saja menjadi kebanggaan masyarakat Bali tapi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga: 20 ucapan perayaan Hari Raya Galungan 2025
"Keinginan pembangunan pura ini sudah sejak lama, namun baru bisa direalisasikan mulai tahun 2023, pura ini merupakan yang pertama di Eropa yang dibangun atas gotong royong masyarakat Bali di Belanda," ujarnya.
"Terimakasih kepada Gubernur Bali yang telah berkenan hadir langsung menyaksikan dan meresmikan 0ura ini," sambungnya.
Pura Santa Citta Bhuwana sendiri berada di Taman Indonesia yang dimiliki Marlisa dan Diederik Wareman, dimana atas kecintaannya dengan Indonesia dan Bali lahan untuk pura dihibahkan kepada Yayasan Bali Abdi Samasta yang dipimpin Made Aniadi.
Namun pembangunan pura sepenuhnya atas inisiatif masyarakat Bali di Belanda difasilitasi yayasan dengan dana gotong royong masyarakat serta didukung Kedutaan Belanda dan Pemprov Bali.
Baca juga: Wamen BUMN: Pemuda Hindu berperan strategis menuju Indonesia Emas 2045
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025