Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata saat meninjau Desa Adat Sade, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.
Sebagaimana keterangan yang diterima, Sabtu, Wapres meninjau langsung kekayaan budaya masyarakat adat serta potensi pengembangan sektor pariwisata berbasis komunitas sebagai penggerak ekonomi lokal.
Kegiatan ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong percepatan pembangunan kawasan pariwisata prioritas, salah satunya di Pulau Lombok.
Melalui kunjungan ini, Gibran menegaskan komitmennya untuk terus menyerap aspirasi masyarakat serta memperkuat sektor pariwisata berbasis budaya dan pemberdayaan UMKM.
Wapres berharap sinergisitas antara kebijakan nasional dan kebutuhan lokal dapat mewujudkan pemerataan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Didampingi Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal dan pemandu lokal Sanah Ardinata, Wapres menyusuri area permukiman adat yang dikenal dengan sebutan Balai Adat Gonong Rata.
Rumah-rumah tradisional ini memiliki ciri khas, yakni bagian depan rumah yang dibuat rendah, sebagai simbol kerendahan hati dan penghormatan kepada pemilik rumah.
“Dalam keseharian, kami menyebutnya Balai Tani, karena hampir seluruh warga di sini berprofesi sebagai petani. Desain rumah ini mencerminkan filosofi bahwa setiap orang yang masuk harus menunduk, sebagai bentuk penghormatan,” kata Koordinator Pemandu Wisata Desa Sade Talib.
Selain itu, Wapres juga diajak mengunjungi Pohon Cinta, salah satu titik wisata ikonik yang menjadi bagian dari paket wisata edukatif bagi para pengunjung.
Sebagai informasi, Desa Sade telah dikenal sebagai desa wisata sejak 1982, dan diakui secara resmi oleh Kementerian Pariwisata pada tahun 1993.
Berdasarkan penuturan Talib, jumlah wisatawan meningkat pesat saat musim liburan, dengan didominasi oleh turis mancanegara asal Spanyol, Italia, Belanda, dan Prancis.
Selain menikmati keunikan arsitektur dan suasana desa, Wapres juga menyempatkan diri menyapa para perajin tenun yang sedang memintal benang kapas menjadi kain-kain tradisional khas, seperti songke, ragi genap, dan tampu kemalu.
Karya-karya ini menjadi andalan masyarakat Sade dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Sebagaimana yang dirasakan oleh Philippe dan Elisabeth Tretiack, wisatawan asal Prancis yang sangat senang berkunjung ke Desa Sade, apalagi dapat berjumpa dan berswafoto dengan Wapres Gibran.
Kunjungan ini tidak hanya menunjukkan perhatian pemerintah pusat terhadap pelestarian budaya daerah, tetapi juga memperkuat semangat masyarakat lokal dalam menjaga jati diri budaya serta mengembangkan potensi ekonomi melalui sektor pariwisata berbasis tradisi.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































