Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 pada Rabu, pukul 04.42 WIB.
Dalam situsnya di Jakarta, BMKG menyebutbkan bahwa pusat gempa berada di laut, sekitar 279 kilometer barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 kilometer di koordinat 5,75 Lintang Utara dan 124,17 Bujur Timur.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami di perairan laut sekitarnya.
Hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan ataupun korban akibat gempa tersebut. Namun, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan gempa susulan dan mengikuti arahan resmi dari instansi terkait.
Baca juga: BMKG terbitkan peringatan dini gelombang tinggi 16-19 April
Sejumlah kawasan di Indonesia berpotensi mengalami bencana alam yang tinggi, terutama gempa bumi dan letusan gunung berapi, karena letak geografis negara ini Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik.
Cincin Api Pasifik adalah jalur seismik aktif yang membentang sepanjang 40.000 kilometer dan menjadi tempat pertemuan banyak lempeng tektonik dunia.
Indonesia, yang terletak di antara Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik, menjadi salah satu negara yang paling aktif secara geologis.
Menurut BMKG, Indonesia mengalami ratusan gempa setiap bulan, meskipun sebagian besar tidak dirasakan. Namun, potensi terjadinya gempa besar selalu ada, seperti pernah terjadi di Aceh (2004), Padang (2009), Lombok (2018), dan Palu (2018), yang menimbulkan dampak besar baik dari sisi korban jiwa maupun kerugian material.
Selain gempa bumi, Indonesia juga memiliki lebih dari 120 gunung api aktif yang tersebar dari Sumatra hingga Papua. Aktivitas vulkanik ini mempertegas pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca juga: Sebagian Jakarta diperkirakan hujan pada Rabu siang hingga malam
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025