Macan tutul berkonflik dari Banten masih jalani observasi di TSI

2 days ago 11

Bandung (ANTARA) - Macan tutul Jawa berusia sekitar 1-3 tahun yang berkonflik dengan masyarakat di Banten menjalani observasi lanjutan di Taman Safari Indonesia (TSI), Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Macan tutul Jawa berjenis kelamin betina yang diselamatkan di wilayah Serang, Banten ini menjalani pemeriksaan lanjutan guna memastikan kesehatan fisik dan mental sebelum menentukan langkah selanjutnya, termasuk pelepasliaran ke habitat alaminya.

"Alhamdulillah kita berhasil selamatkan dan selanjutnya kita titipkan di sini untuk diobservasi," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kawa Barat Agus Arianto saat ditemui ANTARA dalam acara diskusi Foksi di Taman Safari Indonesia, Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Agus Arianto mengungkapkan penyelamatan macan tutul Jawa berbulu hitam legam (macan kumbang) itu dilakukan pada 12 Maret 2025 oleh pihaknya bersama tim dari Banten dan petugas dari TSI setelah satwa ini sempat masuk area permukiman dan tidak kembali ke hutan meski telah dilakukan pengusiran.

"Terjadi konflik dengan masyarakat setempat, sehingga kami mulai penanganan dari pengusiran ya atau pengiringan, sampai pada akhirnya katena kita melihat satwa tersebut belum kembali ke kawasan, maka kita ambil langkah pada saat itu untuk dilakukan penyelamatan, memasang kandang jebak yang dibantu dengan teman-teman dari Taman Safari dan berhasil kita selamatkan," ucapnya.

Agus mengungkapkan setelah berhasil diselamatkan, satwa tersebut dibawa ke Taman Safari untuk dilakukan pemeriksaan yang hasil awalnya diketahui macan tutul betina itu berusia sekitar tiga tahun dan menunjukkan perilaku yang tidak terlalu agresif dibandingkan macan tutul lainnya.

Petugas juga, lanjut dia, telah mengambil sampel darah dan feses untuk diperiksa di laboratorium pusat studi satwa primata IPB Bogor yang hasilnya akan digunakan sebagai pengambilan keputusan lanjutan termasuk pelepasan ke alam liar.

"Observasi untuk memastikan satwa dalam kondisi sehat dan siap kembali ke alam liar. Dan jika menunjukkan adanya gangguan maka akan dilakukan perawatan lanjutan sesuai kebutuhan," tuturnya.

Sebelumnya, seekor macan tutul kumbang Panthera pardus melas ditangkap tim gabungan BBKSDA Jabar-Banten di Kampung Sepang, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (26/3).

Macan kumbang ini dikabarkan telah memangsa sembilan ekor kambing dan lima ekor ayam warga, sejak dilaporkan kehadirannya pada 12 Maret 2025.

Upaya penangkapan awal dengan kandang jebak ukuran kecil tidak berhasil. Berikutnya, tim gabungan kembali memasang kandang jebak lebih besar yang didatangkan dari TSI pada 26 Maret 2025.

Dan sekitar pukul 22.00 WIB, macan tersebut masuk perangkap, namun tidak dilakukan pembiusan karena tidak menunjukkan agresivitas. Tim hanya menggunakan ayam hidup dan ayam potong sebagai umpan. Selanjutnya, satwa dilindungi ini dititipkan di TSI untuk dilakukan pemeriksaan intensif.

Baca juga: Kemenhut: Konservasi macan tutul bisa beri manfaat untuk warga sekitar
Baca juga: Kemenhut menyusun strategi konservasi macan tutul jawa

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |