Jakarta (ANTARA) - Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) terus menggenjot performa atlet di disiplin Lead dan Boulder, sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mengantarkan Indonesia ke Olimpiade Los Angeles 2028.
Langkah konkret dilakukan dengan mengirimkan atlet ke ajang-ajang bergengsi, seperti IFSC Climbing World Cup 2025 seri Chamonix di Prancis pada 11–13 Juli, serta menurunkan tim muda ke ASEAN Climbing Championship 2025 di Putrajaya, Malaysia, pada 4–6 Juli.
“Ini bukti keseriusan kami membangun kekuatan tim nasional di nomor Lead dan Boulder, sejalan dengan target utama kami untuk merebut tiket ke Olimpiade 2028,” kata Sekretaris Umum FPTI Pristiawan Buntoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Indonesia dikenal dominan dalam nomor Speed. Namun dengan format baru Olimpiade mendatang yaitu Speed, Lead, dan Boulder akan dipertandingkan terpisah dan masing-masing memperebutkan medali tersendiri, FPTI mulai memperluas fokus ke disiplin non-Speed.
Pada Olimpiade Los Angeles 2028, panjat tebing akan memperebutkan total enam medali, dua untuk masing-masing disiplin pada sektor putra dan putri. Jumlah ini meningkat dari empat medali dalam Olimpiade Tokyo 2020 yang masih memakai format kombinasi.
Sejumlah atlet Indonesia mulai menunjukkan kemajuan signifikan, salah satunya Muhammad Rizky Syahrafly Simatupang yang menembus semifinal IFSC World Cup Innsbruck 2025. Ia finis posisi ke-12 dengan 42 poin. Rekannya, Putra Tri Ramadani, juga menembus semifinal dan menempati peringkat ke-16 dengan 38+ poin.
Baca juga: Pemanjat tebing muda uji coba di Malaysia demi SEA Games 2025
Rizky bahkanb lolos ke final pada seri World Cup Bali 2025. Ia kembali memperkuat Indonesia dalam seri Chamonix bersama Musauwir dan atlet putri Sukma Lintang Cahyani, yang juga terus menunjukkan perkembangan dalam beberapa seri terakhir.
Untuk sektor Boulder, meski belum menembus semifinal World Cup Bern dan Prague, Muhammad Raviandi dan Muhammad Ravianto memperlihatkan kemajuan positif.
Sebagai bagian dari penguatan fondasi, FPTI juga menurunkan lima atlet muda ke ASEAN Climbing Championship di Malaysia sebagai ajang uji coba sekaligus pembinaan menuju SEA Games 2025 dan Olimpiade.
Tiga atlet putra yang diturunkan adalah Muhammad Ramzi Firmansyah, Mahesa Caesar, dan Ardana Cikal Damarwulan. Di sektor putri, ada Alma Ariella Tsany dan Nur Ismatul Sakdia.
“Tren positif peningkatan performa atlet Lead di seri Innsbruck diharapkan menjadi modal awal untuk terus meningkatkan kepercayaan diri mereka, demi meraih prestasi puncak hingga tercapainya target di Los Angeles 2028,” ujar Pristiawan.
Baca juga: FPTI kirim atlet terbaik ke IFSC World Cup Krakow dan Chamonix 2025
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.