Filisida di Bandung, masyarakat diminta peduli kondisi warga sekitar

1 week ago 5

Jakarta (ANTARA) - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kondisi warga di lingkungan sekitar yang mengalami kesulitan ekonomi.

"Peran RT RW harusnya bersama-sama saling bahu membahu, saling peduli ketika memang ada tetangga ataupun keluarga-keluarga di sekitar kita yang kehidupannya kurang beruntung," kata Wakil Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Lia Latifah saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Hal ini dikatakannya menanggapi kasus filisida atau pembunuhan anak oleh ibunya yang diikuti dengan sang ibu mengakhiri hidupnya di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Pihaknya mencontohkan adanya aksi warga di beberapa daerah yang mengumpulkan beras dari sejumlah keluarga yang mampu dan kemudian membagikannya kepada keluarga yang membutuhkan.

"Di beberapa daerah dengan adanya kesulitan seperti ini mereka ada kegiatan mengambil beras di setiap rumah. Namanya infak beras. Tidak banyak, satu rumah itu (infak) satu gelas beras, kemudian dikumpulkan di tempat RT. Setelah terkumpul, di setiap pekannya diberikan kepada keluarga-keluarga yang secara ekonomi sangat membutuhkan," kata Lia Latifah.

Sebelumnya, seorang ibu berinisial EN (34) tewas gantung diri dan dua anaknya usia 9 tahun dan 11 bulan diduga tewas diracun di sebuah rumah kontrakan di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat (5/9).

Sang ibu ditemukan dalam kondisi tergantung di tiang pintu, sedangkan dua anaknya ditemukan tergeletak tidak bernyawa di dalam rumah.

Peristiwa tragis ini diketahui pertama kali oleh YS, suami EN yang baru pulang kerja pada Jumat (5/9) subuh.

Polisi juga menemukan sebuah surat wasiat yang ditinggalkan oleh korban, yang berisi penderitaan hidup dan kekesalan hati sang istri kepada suaminya.

Baca juga: Menteri PPPA soroti rentannya ketahanan keluarga usai kasus filisida

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |