Erupsi Gunung Semeru, Ketua DPR: Prioritaskan keamanan warga dan pendaki

3 weeks ago 10

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah dan tim SAR memprioritaskan keamanan dan keselamatan warga serta pendaki dalam penanganan bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Keselamatan dan keamanan warga harus menjadi prioritas, termasuk bagi pendaki yang sempat terjebak saat erupsi Semeru," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Gunung Semeru kembali erupsi pada Rabu (19/11) siang dengan mengeluarkan awan panas guguran sejauh 13 kilometer. Erupsi itu membuat status Gunung Semeru ditingkatkan menjadi Level IV atau Awas.

Puan pun mendorong seluruh aktivitas masyarakat di zona berbahaya, terutama di wilayah aliran Besuk Kobokan, harus segera dihentikan.

"Kami meminta pemerintah daerah dan aparat terkait untuk memastikan evakuasi berlangsung cepat, terarah, dan berlandaskan pada rekomendasi PVMBG," tuturnya.

Puan mengatakan evakuasi penyelamatan warga harus dilakukan secara terukur. Apalagi saat erupsi pada Rabu (19/11), warga yang tinggal di sekitar lereng Semeru sempat panik.

"Pastikan tak ada warga di sekitar lereng Semeru yang tertinggal untuk dievakuasi. Semua warga harus diselamatkan," tambah Puan.

Baca juga: Basarnas intensifkan evakuasi warga antisipasi letusan susulan Semeru

Ketua DPR juga menyoroti keberadaan para pendaki yang masih tertahan di kawasan Semeru dan meminta agar proses penyelamatan para pendaki dilakukan dengan pengamanan maksimal dan koordinasi penuh di lapangan.

"Mengingat potensi bahaya lanjutan, jalur pendakian dan area wisata di sekitar Semeru sebaiknya memang ditutup sementara secara disiplin," ujarnya.

Menurut informasi, sebanyak 178 orang pendaki sempat terjebak di kawasan Ranu Kumbolo saat Gunung Semeru erupsi. Pendakian memang masih dibuka pada Rabu (19/11) pagi karena radius aman saat itu masih berada di kisaran 5-8 kilometer.

Para pendaki itu juga tidak dapat langsung turun karena jalur licin, gelap, dan rawan longsor sehingga petugas memutuskan menahan seluruh pendaki untuk bermalam demi menghindari risiko besar selama perjalanan turun.

Usai erupsi Semeru, semua pendaki yang sempat terjebak di Ranu Kumbolo pun dipastikan berada dalam kondisi aman dan tidak terkena awan panas karena arah guguran awan panas Semeru mengarah ke Gladak Perak.

Baca juga: TNBTS: 129 pendaki sudah tinggalkan Ranu Kumbolo menuju Ranupani

Saat ini, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah menutup semua aktivitas pendakian, termasuk jalur Ranu Kumbolo, sebagai langkah mitigasi setelah PVMBG menaikkan status Semeru menjadi Level IV atau Awas.

Hal ini karena potensi bahaya erupsi masih sangat tinggi dan zona sektoral 20 kilometer arah selatan-tenggara dinyatakan berisiko besar.

Puan Maharani berharap agar keputusan ini dipatuhi semua pihak demi mencegah korban jiwa. "Semeru adalah anugerah alam yang indah, namun keselamatan manusia tetap yang utama," ujarnya.

Di sisi lain, Puan menekankan pentingnya perlindungan bagi warga di pengungsian.

"Pemerintah daerah harus memastikan lokasi pengungsian benar-benar aman dan layak, mulai dari logistik, air bersih, layanan kesehatan, hingga perlindungan bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas," katanya.

Baca juga: Basarnas kawal pendaki Gunung Semeru keluar dari zona bahaya erupsi

Puan mengingatkan agar informasi resmi dari pemerintah disampaikan secara jelas, cepat, dan tidak tumpang tindih, sehingga masyarakat tidak terjebak pada rumor atau informasi keliru.

Dia juga meminta koordinasi lintas lembaga yang lebih sigap, sekaligus menekankan pentingnya respons terpadu antara BNPB, PVMBG, TNI/Polri, pemerintah daerah, hingga relawan.

"Karena ketika aktivitas vulkanik meningkat drastis, setiap menit sangat berarti, sehingga koordinasi harus berjalan tanpa hambatan administratif maupun teknis. Maka dalam situasi seperti ini, sinergi antarinstansi bukan hanya penting, tetapi wajib," tambahnya.

Puan menekankan pentingnya penguatan mitigasi jangka panjang. Selain penanganan darurat, erupsi Gunung Semeru harus menjadi momentum memperkuat sistem mitigasi bencana gunung api.

"Termasuk peningkatan edukasi publik, penataan kawasan rawan, serta penyempurnaan sistem peringatan dini agar masyarakat dapat bereaksi lebih cepat pada kejadian berikutnya," jelas Puan.

Puan juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas. "Jangan memasuki zona berbahaya sebelum dinyatakan aman. Pastikan memperhatikan keamanan diri dan keluarga," imbuhnya.

Baca juga: BPBD Jatim kirim personel dan bantuan logistik untuk pengungsi Semeru

Baca juga: Pemkab Lumajang beri makanan kepada 963 warga terdampak Semeru

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |