Erick janjikan tata ulang fokus olahraga untuk masa yang akan datang

22 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, menjanjikan tata ulang fokus olahraga untuk masa yang akan datang.

“Saya tidak mau bicara olahraga mana dulu, tapi misalnya tujuan kita Olimpiade, olahraga mana yang akan kita fokus ke Olimpiade, lalu posisi PON bagaimana, posisi SEA Games bagaimana. Nah ini semua harus ditata ulang,” kata Erick di Jakarta, Rabu.

“Bapak Presiden minta benar-benar olahraga dimasyarakatkan, tapi olahraga yang terpenting untuk duta bangsa mencerminkan kewibawaan kita, digdaya kita untuk dunia internasional ini menjadi prioritas. Nah kalau ditanya apa, tunggu kita harus sama-sama duduk semua,” kata dia.

Selama ini sejumlah cabang olahraga menjadi tumpuan kontingen Indonesia pada ajang-ajang multicabang seperti Olimpiade dan Asian Games. Selain bulutangkis, cabang olahraga lain yang berprestasi di ajang multi cabang tergolong kurang populer, seperti penyumbang medali emas di Olimpiade Paris yakni angkat besi dan panjat tebing.

Sedangkan pada Asian Games 2022, cabang-cabang olahraga yang menyumbang medali emas adalah wushu, angkat besi, menembak, panjat tebing, sepeda BMX, dan perahu naga.

Baca juga: Erick Thohir: Olahraga duta bangsa Indonesia di dunia

Dalam kesempatan itu, Erick juga menegaskan keberpihakannya terhadap atlet-atlet disabilitas. Selama ini kontingen Indonesia mampu meraih banyak medali pada pesta-pesta olahraga disabilitas, pada ASIAN Para Games 2018, kontingen Indonesia mendulang 37 medali emas, sedangkan pada Asian Para Games 2022, Indonesia membawa pulang 29 medali emas.

“Pemuda-pemudi harus menjadi bagian. Kita juga mentransformasi masa depan generasi muda, sama disabilitas itu bagian terpenting juga, saudara-saudara kita yang punya kelebihan, ya kita harus rangkul, harus kita berikan proposional yang tepat,” ujar mantan presiden Inter Milan itu.

Erick juga memaparkan bahwa ia akan mengurai masalah yang menyelimuti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), yang terkait dengan regulasi dari Peraturan Menpora nomor 14 tahun 2024.

Dalam pandangan KONI, Permenpora itu terlalu banyak mengatur urusan internal KONI dan anggotanya.

​​​​​​​“Semua terlalu dini. karena kan kita menata ulang, ada KONI ada KOI. Ini semua saudara. Saudara yg mau bangun olahraga, tinggal bagaimana kita atur permainannya, supaya tidak overlaping, masing-masing punya job yang jelas, punya target yang jelas,” kata Erick.

Baca juga: Erick Thohir: Olahraga harus jadi alat pemersatu bangsa

Baca juga: Mensesneg: Presiden taruh harapan besar ke Erick di Kemenpora

Pewarta: A Rauf Andar Adipati/Genta Tenri Mawangi
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |